Di bagian tengah gerbong terdapat meja makan dengan 5 kursi, bersebelahan dengan meja untuk makanan prasmanan dan counter tempat pramugari/a menyiapkan makanan.
Masuk lebih dalam, sebuah lorong mengantarkan Anda pada tiga ruangan yakni kamar tidur, bagasi, dan kamar mandi.
Tak seperti kamar mandi kereta pada umumnya, kamar mandi di gerbong KA Pariwisata sangat bersih dan lengkap. Kloset duduk, wastafel, kaca besar, sampai shower bisa dinikmati setiap penumpang.
Evi berkisah, jika Jokowi naik KLB, kecepatan kereta dipikirkan dengan matang. Jika Presiden Jokowi masuk ke kamar mandi, kecepatan kereta diturunkan. Begitu pula saat Jokowi makan di meja.
"Pihak protokolernya memang sudah biasa koordinasi langsung dengan masinis. Kecepatan kereta diturunkan pada saat-saat itu," ujarnya.
Makanan
Anda tidak akan disuguhi makanan per porsi layaknya duduk di kereta reguler. Khusus KA Pariwisata, minimal Anda akan disuguhi aneka snack juga free flow kopi dan teh.
"Untuk jarak pendek ada snack rebusan, jajanan pasar, kopi dan teh. Untuk jarak menengah dan jauh pasti ada satu kali makan prasmanan atau buffet," ujar Evi.
Selebihnya kita bisa mengambil sepuasnya aneka rebusan seperti ubi, jagung, dan pisang. Teh dan kopi juga bisa diambil sesukanya.
Harga Sewa
Apakah kita harus jadi presiden terlebih dahulu untuk menikmati gerbong KA Pariwisata? Tentu saja tidak. Anda bisa menyewa gerbong ini dan menyesuaikan dengan rute yang diinginkan.
“Presiden, menteri, pejabat, selebriti, sampai rombongan turis asing jadi langganan. Apalagi semua gerbong harganya flat, kecuali KA Priority yang punya banyak kursi,” ucap Evi.
Harga sewa gerbong KA Pariwisata mulai dari Rp 17-19 juta (belum termasuk PPN) untuk rute Jakarta - Bandung. Rute terjauh adalah Jakarta - Malang dengan harga sewa sekitar Rp 28 juta.
Apakah harga tersebut mahal? Tidak! Anda bisa mengajak serta 20 orang dalam rombongan. Makanan disajikan prasmanan, lengkap dengan coffee break sepuasnya. Entertainment seperti karaoke serta tempat meeting sudah tersedia.