Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/08/2017, 08:11 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kereta Api Wisata Priority, yang digadang-gadang sebagai kereta dengan pelayanan terbaik yang bisa dipesan perorangan, telah melakukan perjalanan pertamanya pada Jumat (4/8/2017), dari Jakarta dengan tujuan Yogyakarta dan Solo.

Dalam perjalanan perdananya, kereta tersebut terisi penuh, membawa 60 orang penumpang tujuan Yogyakarta, dan 30 orang tujuan Solo menjadi. Beragam pendapat tercurah dari para penumpang tersebut, setelah pertama kali merasakan kereta dengan pelayanan prioritas kelas tamu kepresidenan itu.

KompasTravel pun mengumpulkan ragam kesan hingga masukan dari para penumpang untuk kereta Wisata Priority.

(BACA: Sekarang Anda Bisa Naik Kereta Kelas Kepresidenan)

Salah satu penumpang bernama Adnan (26) mengaku pada awalnya terpaksa membeli karena kehabisan tiket menuju Yogyakarta, sedangkan ia harus bekerja. Namun, saat ditanya kesannya, ia mengatakan akan menggunakan kereta ini lagi untuk keberangkatan-keberangkatan selanjutnya.

Suasana kereta api wisata priority sesaat sebelum keberangkatan dari Jakarta menuju Yogyakarta di Stasiun Gambir, Jakarta, Jumat (4/8/2017). Kereta wisata kelas priority ini memiliki fasilitas antara lain Audio Visual On Demain (AVOD) di setiap kursi penumpang, Mini Bar, TV 52 Inch, Crew Khusus, Toilet Khusus dan Kursi yang lebih nyaman dari kelas eksekutif. Harga tiket mulai dari Rp 750.000 sudah termasuk jasa restorasi 1x makan dan minum.KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI Suasana kereta api wisata priority sesaat sebelum keberangkatan dari Jakarta menuju Yogyakarta di Stasiun Gambir, Jakarta, Jumat (4/8/2017). Kereta wisata kelas priority ini memiliki fasilitas antara lain Audio Visual On Demain (AVOD) di setiap kursi penumpang, Mini Bar, TV 52 Inch, Crew Khusus, Toilet Khusus dan Kursi yang lebih nyaman dari kelas eksekutif. Harga tiket mulai dari Rp 750.000 sudah termasuk jasa restorasi 1x makan dan minum.
"Untungnya memuaskan. Saya lihat dari suasana, pelayanan, dan fasilitasnya. Ketiganya terasa beda, dari kereta eksekutif biasa, lebih ramah seperti keluarga," ujarnya saat keberangkatan menuju Yogyakarta, Jumat (4/8/2017).

Sementara Dwi Purnomo (33), rekan satu kerjanya mengeluhkan kurangnya fasilitas wifi untuk jaringan internet. Mengingat Dwi bekerja sebagai IT developer yang dituntut bekerja menggunakan jaringan internet di manapun dan kapan pun.

(BACA: Tak Mau Kalah dengan Jepang, Inilah Inovasi Kereta Wisata Indonesia)

Sedangkan Hamid (55), yang merupakan dosen senior salah satu perguruan tinggi negeri ternama di Depok mengaku bangga PT KAI punya pilihan beragam kereta bagi para penggunanya. Ia mengusulkan alangkah lebih baik jika disediakan pilihan tempat penumpang berbentuk kasur, menjadi sleeper train.

Hamid membandingkan dengan negara-negara lain yang sudah lama memulainya, seperti rute Singapura-Kuala Lumpur dan Berlin-Amsterdam yang pernah ia naiki. Menurutnya negara tetangga sudah memulainya dengan kualitas yang lebih baik dan harga yang relatif lebih murah.

Suasana toilet di dalam gerbong kereta api wisata priority saat perjalanan dari Jakarta menuju Yogyakarta, Jumat (4/8/2017). Kereta wisata kelas priority ini memiliki fasilitas antara lain Audio Visual On Demain (AVOD) di setiap kursi penumpang, Mini Bar, TV 52 Inch, Crew Khusus, Toilet Khusus dan Kursi yang lebih nyaman dari kelas eksekutif. Harga tiket mulai dari Rp 750.000 sudah termasuk jasa restorasi 1x makan dan minum.KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI Suasana toilet di dalam gerbong kereta api wisata priority saat perjalanan dari Jakarta menuju Yogyakarta, Jumat (4/8/2017). Kereta wisata kelas priority ini memiliki fasilitas antara lain Audio Visual On Demain (AVOD) di setiap kursi penumpang, Mini Bar, TV 52 Inch, Crew Khusus, Toilet Khusus dan Kursi yang lebih nyaman dari kelas eksekutif. Harga tiket mulai dari Rp 750.000 sudah termasuk jasa restorasi 1x makan dan minum.
"Di dekat kita ada sleeper train Kuala Lumpur-Singapura, itu pilihan kereta luxury juga seperti ini, mereka sudah punya banyak pilihan lain. Tapi mereka harganya bisa lebih murah lho, jadi ga kalah bersaing sama pesawat," katanya.

Lain lagi dengan Rina (32) dengan tujuan Kutoarjo, ia merasa bangga bisa naik kereta prioritas tersebut saat pertama kali diluncurkan. Hal pertama yang ia rasakan ialah interior elegan yang membuat suasana nyaman.

Sedangkan saat kereta kembali menuju Jakarta, Minggu (6/8/2017), Teguh (39) begitu mengapresiasi terobosan baru KAI dalam hal bisnis kereta. Karena mereka mengerti, gerbong yang selama ini bisa dinikmati hanya dengan rombongan, kini bisa perorangan.

"Tapi kenapa mereka gak minta masukan langsung lewat form konsumen pas peluncuran pertama ya? Kan pasti banyak masukan untuk ke depannya, apalagi market kan selalu berkembang," ungkapnya.

Suasana di dalam gerbong kereta api wisata priority saat perjalanan dari Jakarta menuju Yogyakarta, Jumat (4/8/2017). Kereta wisata kelas priority ini memiliki fasilitas antara lain Audio Visual On Demain (AVOD) di setiap kursi penumpang, Mini Bar, TV 52 Inch, Crew Khusus, Toilet Khusus dan Kursi yang lebih nyaman dari kelas eksekutif. Harga tiket mulai dari Rp 750.000 sudah termasuk jasa restorasi 1x makan dan minum.KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI Suasana di dalam gerbong kereta api wisata priority saat perjalanan dari Jakarta menuju Yogyakarta, Jumat (4/8/2017). Kereta wisata kelas priority ini memiliki fasilitas antara lain Audio Visual On Demain (AVOD) di setiap kursi penumpang, Mini Bar, TV 52 Inch, Crew Khusus, Toilet Khusus dan Kursi yang lebih nyaman dari kelas eksekutif. Harga tiket mulai dari Rp 750.000 sudah termasuk jasa restorasi 1x makan dan minum.
Ia sendiri sempat kecewa karena para petugas di stasiun belum banyak tahu tentang kereta ini dan tak ada petunjuk. Ia pun sempat salah kursi ke eksekutif satu, sebelum diminta pindah oleh pemilik kursi sebenarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Festival Balon Udara di Wonosobo 2024 Digelar April, Gratis untuk Umum

Festival Balon Udara di Wonosobo 2024 Digelar April, Gratis untuk Umum

Travel Update
6 Alun-alun di Jawa Barat, Bisa Jadi Tempat Ngabuburit

6 Alun-alun di Jawa Barat, Bisa Jadi Tempat Ngabuburit

Jalan Jalan
100 Juta Warga China Akan Berwisata pada 2024, Indonesia Akan Jemput Bola

100 Juta Warga China Akan Berwisata pada 2024, Indonesia Akan Jemput Bola

Travel Update
Sejarah Waduk Jatigede di Sumedang, Waduk Terbesar Kedua di Indonesia

Sejarah Waduk Jatigede di Sumedang, Waduk Terbesar Kedua di Indonesia

Jalan Jalan
Promo Fly Thru Indonesia Air Asia Jelang Lebaran 2024, Jakarta-Perth Mulai Rp 990.000 an

Promo Fly Thru Indonesia Air Asia Jelang Lebaran 2024, Jakarta-Perth Mulai Rp 990.000 an

Travel Update
Kepulauan Galapagos yang Punya Satwa Unik, Ada Kura-kura Raksasa

Kepulauan Galapagos yang Punya Satwa Unik, Ada Kura-kura Raksasa

Jalan Jalan
Khusus Agen Travel, Ada Diskon Tiket Kereta Api 30 Persen Saat Libur Lebaran 2024

Khusus Agen Travel, Ada Diskon Tiket Kereta Api 30 Persen Saat Libur Lebaran 2024

Travel Update
Jelang Mudik Lebaran 2024, KAI Waspadai Daerah Rawan Bencana

Jelang Mudik Lebaran 2024, KAI Waspadai Daerah Rawan Bencana

Travel Update
Tren 'Revenge Travel' Turun Drastis pada 2024

Tren "Revenge Travel" Turun Drastis pada 2024

Travel Update
5 Penginapan di Berastagi dengan Suasana Pegunungan

5 Penginapan di Berastagi dengan Suasana Pegunungan

Hotel Story
6 Negara Termurah untuk Dikunjungi Para Traveler

6 Negara Termurah untuk Dikunjungi Para Traveler

Jalan Jalan
Wahana dan Aktivitas Seru di Lembah Nirwana Kendal

Wahana dan Aktivitas Seru di Lembah Nirwana Kendal

Jalan Jalan
Dispar Bali Minta Wisatawan dan Agen Perjalanan Waspada Cuaca Ekstrem 

Dispar Bali Minta Wisatawan dan Agen Perjalanan Waspada Cuaca Ekstrem 

Travel Update
Lembah Nirwana Kendal: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Lembah Nirwana Kendal: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
KAI Optimis Dorong 4,2 Juta Pergerakan ke Jakarta pada Libur Lebaran 2024

KAI Optimis Dorong 4,2 Juta Pergerakan ke Jakarta pada Libur Lebaran 2024

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com