Terpisah Syamsul Bukhori kepada KompasTravel menjelaskan, biasanya wisatawan asing dan Nusantara berwisata ke air terjun Matayangu suka berjalan kaki dari arah Timur dan Barat. Itulah jalur jalan kaki menuju ke air terjun Matayangu.
Seorang yang berpetualangan mengambil dua jalur ini, pertama melihat Air Terjun Lapopu. Jalan kaki dengan menaiki 500 anak tangga menerobos hutan rimba menuju ke Air Terjun Matayangu atau sebaliknya, pertama dari arah barat di Manurara menerobos rimba Manurara dan pulang melalui jalan kaki ke Air Terjun Lapopu.
“Jalur jalan kaki ini sudah diinformasikan kepada agen perjalanan wisata di Pulau Sumba serta di berbagai buku yang diterbitkan oleh Taman Nasional MataLawa Sumba,” jelasnya.
Air Muncul dari Lubang Goa Matayangu
Keunikan Air Terjun Matayangu adalah saat musim kering, airnya muncul dari lubang goa. Ketika daerah aliran Sungai Matayangu besar maka air muncul dari dua arah, dari mulut tebing Matayangu dan lubang goa.
Bukhori menambahkan, goa di dalam tebing Matayangu sudah diteliti oleh para pemerhati goa di Indonesia. Diperkirakan ada 30 goa di dalam tebing Matayangu.
Dulu tim penjelajah goa-goa di Indonesia sudah masuk ke dalam goa-goa tersebut dan berhasil mendokumentasi goa-goa di dalamnya. Saat itu juga merayakan keberhasilan itu dengan mengibarkan bendera Merah Putih di Kolam Matayangu.
Kolam Matayangu Tempat Berkumpul Para Arwah
Ngailu Ibinipiaku mengisahkan, penuturan dari berbagai tua-tua adat di Manurara bahwa kolam Matayangu sebagai tempat berkumpulnya para arwah yang sudah meninggal dunia.
Apabila seseorang meninggal dunia di sekitar perkampungan Manurara bahwa ada bunyi di goa-goa Matayangu. Jadi pemandu wisata dari luar yang memandu tamu ke Air Terjun Matayangu harus didampingi pemandu lokal.
“Saya dan warga lainnya sering mendengar suara-suara dari goa-goa Matayangu. Jika kami mendengar suara-suara lain dari Goa Matayangu berarti kami mengetahui bahwa ada warga yang meninggal dunia,” katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.