Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Karakteristik Wisatawan Mancanegara di Kuta Bali

Kompas.com - 28/09/2018, 10:03 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

BADUNG, KOMPAS.com - Berwisata ke Kuta Bali, Anda akan melihat wisatawan mancanegara asal Australia mendominasi baik di jalan, mal, hingga peginapan. Selain Australia, ada juga Eropa, China, India, hingga Indonesia.

Tentunya berbagai wisatawan tersebut punya karakter unik tersendiri. Marketing Commuication Bali Dynasti Resort, Albert Priyatama mengatakan wisatawan Australia masih yang paling banyak mendominasi di penginapannya, juga di Kuta.

Mereka terbiasa berlibur dan menginap bersama keluarga, di satu tempat saja dalam jangka waktu 5-10 hari. Namun, ada waktu-waktu tertentu saat mereka ramai membawa sanak keluarganya, tidak sepanjang tahun.

"Wisata Australia itu liburannya tengah September ke awal Oktober, sekarang ini. Mereka pasti liburan bareng keluarga bisa sampai dua mingguan," kata Albert pada KompasTravel, (28/9/2019).

Baca juga: Jangan Mengaku Pernah ke Bali jika Belum Mengunjungi Patung GWK

Dalam dua minggu tersebut, mereka bisa menghabiskan waktu di dalam penginapan dengan berbagai aktivitas pelengkapnya, seperti kolam renang, kids club, art class, water sport, hingga berbagai lomba yang diadakan peginapan.

"Nanti di hari ketiga-keempatnya baru mereka mulai keluar, nyari aktivitas wisata lain seperti Bali Zoo, belanja, atau yang lain. Jadi 80 persen harinya ada di resort," tutur Albert.

Tidak heran mereka lebih memilih memesan kamar penginapan lewat website, walau harganya tinggi tetapi mendapat berbagai fasilitas lebih, yang belum termasuk jika Anda beli di agen wisata.

Baca juga: Mengenal Karangasem, “The Spirit Of Bali”

Selain itu, yang tidak kalah uniknya, wisatawan Australia suka berbagi makanan kepada staf hotel, seperti soft drink, snack yang ia beli di minimarket. Hal tersebut terjadi karena kedekatan mereka dengan staf, terutama wisatawan yang berulang datang ke Kuta di satu penginapan.

"Memang ramah wisatawan Australia dibanding beberapa wisatwan negara lain yang ke Kuta. Jam 10 (malam) sudah pada masuk kamar, gak gaduh karena ada peraturannya, respect mereka. Keluar paling beli camilan," jelas Albert.

Baca juga: Waterpark Terbaik se-Asia Ada di Bali

Kebiasaan tersebut, sedikit berbeda dengan wisatawan China yang sangat jarang meghabiskan waktu di penginapan. Mereka hanya menggunakan penginapan di Kuta untuk tidur, keluar di pagi hari, dan kembali rata-rata pukul 22.00.

Wisatawan surfing di Pantai Kuta KOMPAS.com/SRI LESTARI Wisatawan surfing di Pantai Kuta
"Wisatawan China, mereka hampir semua pakai tour travel, jadi setiap harinya udah di jadwal, berangkat ke mana, trip ke mana. Jadi keluar pagi, pulang jam 10-an (malam) rata-rata," kata Albert.

Sedangkan wisatawan Eropa yang berada di Kuta, berdasarkan 28 tahun perjalanan Bali Dynasti Resort mereka cenderung pendiam, dan menyukai ketenangan. Mereka lebih memilih aktivitas privat, seperti spa, jogging, ataupun ke destinasi yang menenangkan.

Wurbi (30), wisatwan di Bali Dynasti Resort asal Melbourne saat ditanya KompasTravel membenarkan jika ia dan keluarganya telah beberapa kali datang ke Kuta, dan sudah merasa cocok dengan satu penginapan.

"Saya 10 hari aja pas musim liburan ini, kali ketiga di resor ini. Lumayan banyak aktivitasnya untuk keluarga," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

Travel Tips
Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Jalan Jalan
Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Jalan Jalan
Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com