Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keliling Teluk Kabui, Lihat Batu Pensil hingga Wajah Berhidung Mancung

Kompas.com - 07/10/2018, 20:10 WIB
Dian Maharani,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

RAJA AMPAT, KOMPAS.com – Teluk Kabui, kawasan ini barangkali kurang populer dibanding Piaynemo, Wayag, atau Misool di Raja Ampat. Teluk Kabui berada di wilayah perairan Pulau Waigeo dan dapat ditempuh dari Waisai, Ibu Kota Raja Ampat.

Dari Pelabuhan Waisai, KompasTravel berangkat naik kapal motor pukul 07.15 WIT. Tujuan utama pagi itu adalah ke Piaynemo, di mana terdapat panorama bukit-bukit karst yang berserakan.

Namun, baru 40 menit berjalan, mata sudah dimanjakan dengan pemandangan gugusan bukit karst yang menjadi ciri khas perairan Raja Ampat.

“Ini kita mulai memasuki kawasan Teluk Kabui,” kata motoris kapal, Jackson.

Baca juga: Mendaki Puncak Piaynemo Lewat Jalur Baru, Apa Rasanya?

Untuk menuju Piaynemo, rute kapal biasanya memang melewati Teluk Kabui terlebih dahulu.

Teluk Kabui, Raja Ampat. Foto diambil pada Kamis (27/9/2018).KOMPAS.com/DIAN MAHARANI Teluk Kabui, Raja Ampat. Foto diambil pada Kamis (27/9/2018).

Kapal pun melintas di antara bukit dan batu karst yang menjulang. Dari kejauhan, terlihat sebuah batu besar yang menarik perhatian. Batu tersebut tegak berdiri sendiri dengan tinggi sekitar 15 meter.

Warga setempat menamai batu pensil karena bentuknya seperti pensil. Kapal-kapal kecil bisa merapat di batu tersebut karena telah dibangun dermaga kecil untuk wisatawan yang ingin berfoto lebih dekat dengan batu pensil.

Tak jauh dari batu pensil, ada batu besar lainnya yang dijuluki batu wajah. Sekilas tampak seperti batu biasa. Namun, setelah dilihat dari arah samping, memang terlihat seperti bentuk wajah dan berhidung mancung.

Baca juga: Kisah Asal Usul Nama Pianemo di Raja Ampat

Batu wajah di Kawasan Teluk Kabui, Raja Ampat. Foto diambil pada Kamis (27/9/2018).KOMPAS.com/DIAN MAHARANI Batu wajah di Kawasan Teluk Kabui, Raja Ampat. Foto diambil pada Kamis (27/9/2018).

Kapal juga bisa merapat di batu wajah. Suasana berubah teduh ketika berada di sekitar batu wajah karena sinar matahari terhalang tingginya bebatuan karst tersebut.

Air laut yang jernih tampak berkilauan bermandi cahaya. Sesekali terlihat ikan-ikan kecil sedang bermain di bawah dermaga kayu.

Batu wajah dan batu pensil saling berhadapan. Dari batu wajah, pengunjung bisa memotret batu pensil.

Untuk mampir ke bebatuan unik ini tidak dipungut biaya. Pengunjung bebas singgah di kawasan tersebut. Namun, ingat, tetaplah jaga kebersihan dan jangan merusak apa pun.

Baca juga: Meriahnya Festival Suling Tambur di Raja Ampat...

Frans, warga Raja Ampat saat ditemui di Teluk Kabui, Kamis (27/9/2018).KOMPAS.com/DIAN MAHARANI Frans, warga Raja Ampat saat ditemui di Teluk Kabui, Kamis (27/9/2018).

Lalu, jangan lupa untuk bergantian dengan pengunjung lain. Saat KompasTravel ke sana pada Kamis (27/9/2018) pagi, hanya ada satu kapal wisatawan yang sedang mampir ke batu pensil.

Dari Teluk Kabui, KompasTravel tak sengaja bertemu warga setempat bernama Frans dengan perahu kayunya. Frans mengungkapkan, ada dua goa tengkorak di sekiar Teluk Kabui. 

KompasTravel pun akhirnya mengikuti Frans. Tapi, tentang mencari dua goa tengkorak yang tersembunyi di Teluk Kabui akan diceritakan di artikel berikutnya, ya.

Baca juga: Ini Tren Destinasi di Raja Ampat yang Kian Ramai Dikunjungi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Travel Update
5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

Jalan Jalan
4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com