Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Air Hangat Alami di Bibir Pantai Kawaliwu Larantuka

Kompas.com - 12/10/2018, 09:52 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

LARANTUKA, KOMPAS.com - Memandangi keindahan laut sembari merendam kaki di air panas alami yang keluar dari bebatuan pantai, mau?

Di Larantuka, Kelurahan Riangkotek, Kecamatan Lewo Lema, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur terdapat satu pantai yang unik. Hanya satu jam dari pusat kota, menyusuri gari pantai timur, ke arah Pantai Kawaliwu.

Baca juga: Ayana Komodo Resort, dari Flores Menyapa Turis Dunia

Tidak hanya menyuguhkan keindahan lautnya saat matahari terbenam. Namun juga fenomena air panas alami yang banyak keluar di bebatuan pantainya.

"Gali saja di mana pun, di bebatuan itu nanti keluar air panas sendiri," kata Hanna Keraf, yang merupakan orang Flores. 

Wisatawan sedang merasakan air panas alami, di bibir pantai Kawaliwu di Kelurahan Riangkotek, Kecamatan Lewo Lema, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Kamis (11/10/2018).KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Wisatawan sedang merasakan air panas alami, di bibir pantai Kawaliwu di Kelurahan Riangkotek, Kecamatan Lewo Lema, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Kamis (11/10/2018).
Bibir Pantai Kawaliwu ini memang bukan pasir, bukan juga karang, tetapi bebatuan hasil sendimentasi, seperti erosi atau terbawa aliran sungai. Berwarna coklat kehitaman, berukuran sangat besar diameter satu meter, hingga yang kecil seperti kelereng.

Baca juga: Turis Eropa Menari Sanggu Alu, Lipa Songke, dan Congkae Sae di Flores

Di sela-sela batuan yang tersusun rapi di pantai itu, terdapat aliran-aliran air yang jika Anda sentuh terasa hangat. Sedangkan jika digali semakin dalam, semakin panas.

Saat itu Kamis (11/10/2018), KompasTravel berkunjung bersama Du'Anyam dalam DBS Daily Kidnes Trip,  mencoba menggali beberapa lubang di sepanjang pantai itu. Semua lubang mengeluarkan air yang sama, hangat dan tawar, tidak asin dan belum bercampur dengan air laut.

Wisatawan sedang merasakan air panas alami, di bibir pantai Kawaliwu di Kelurahan Riangkotek, Kecamatan Lewo Lema, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Kamis (11/10/2018).KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Wisatawan sedang merasakan air panas alami, di bibir pantai Kawaliwu di Kelurahan Riangkotek, Kecamatan Lewo Lema, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Kamis (11/10/2018).
"Air ini sumbernya bukan dari laut deh, dari darat ngalirnya ke laut," kata Hanna yang merupakan salah satu pendiri Du'Anyam, di Flores.

Baca juga: Mengenal Gurusina, Kampung Adat yang Terbakar di Flores

Ia menceritakan jika dahulu pada 1992 terjadi gempa bumi yang dahsyat, berpusat di Maumere. Namun pantai kawasan Kecamatan Lewo Lema, Flores Timur ini harus diterjang tsunami besar, hingga luluh lantak.

Salah satu efeknya tanah pun terbelah, terdapat retakan-retakan termasuk di pantai ini. Hal tersebut yang menjadi hipotesis warga, kenapa panas bumi bisa menyebabkan air keluar dari tanah dalam keadaan panas.

Pasca bencana itu, kini pantai tersebut kerap dikunjungi wisatawan yang ingin berendam di air panas, sembari menikmati indahnya matahari terbenam di Laut Flores.

Sayangnya potensi wisata ini belum dikelola dengan profesioal. Wisatawan pun tidak begitu ramai, kecuali saat ada perayaan tertentu di sana. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com