Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati "Sunrise" dan Ngopi Gratis di Tepi Danau Dendam Tak Sudah

Kompas.com - 15/10/2018, 07:21 WIB
Firmansyah,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Matahari Minggu (14/10/2018) seperti muncul perlahan dari tepi obyek wisata Danau Dendam Tak Sudah, Kota Bengkulu.

Perlahan kabut terbakar oleh hangatnya mentari. Permukaan air danau lambat namun pasti terlihat jelas. Sejumlah burung liar berterbangan. Bunga tanaman liar bermekaran warna warni. Tampak pula beberapa warga mendayung perahu menebar jaring di danau yang luasnya 577 hektare itu.

Konon terdapat gunung berapi. Di kawasan cagar alam ini juga terdapat anggrek pensil (Vanda hookeriana), anggrek matahari, bakung, nipah, pulai, ambacang rawa, terentang, plawi, brosong, gelam, pakis, dan sikeduduk.

Baca juga: Tabut Bengkulu Masuk 100 Wonderful Event Indonesia

Anggrek pensil yang langka tumbuh di kawasan ini. Tak salah jika pemerintah menetapkan daerah ini sebagai kawasan cagar alam. Pertama kali ditetapkan sebagai Cagar Alam sejak tanggal 17 Juni 1936 berdasarkan Besluit Tuan Besar Gubernur Jenderal Belanda No. 36 stb 1936 No. 325.

Suasana nan indah menyaksikan munculnya mentari pagi semakin menarik saat sejumlah pemuda yang tergabung dalam "Komunitas Tobo Berendo" menyediakan kopi gratis untuk wisatawan.

Baca juga: Nikmati Sensasi Onde-onde Aroma Kopi

Kopi gratis, gula, air panas, camilan juga disediakan di kawasan ini. Jangan lupa untuk menikmatinya cuma ada di hari Minggu mulai pukul 05.30 WIB hingga 08.00 WIB.

"Ini kami sediakan untuk wisatawan kami namakan neron gratis atau kopi gratis," ujar Ketua Komunitas Berendo, Dedi Suryadi.

Baca juga: Ngopi Asyik di Tampaksiring Sambil Belajar soal Kopi

Pengunjung disilakan menyeduh kopi sendiri panitia menyediakan air panas, kopi, gula dan camilan secara gratis. Uniknya gelas kopi terbuat dari tempurung kelapa.

Neron merupakan tradisi Masyarakat Adat Lembak, warga yang menempati sekitar kawasan Danau Dendam Tak Sudah.

"Neron kopi dan teh merupakan bentuk silahturahmi warga adat Lembak bercerita sambil berbagi persaudaraan," ujar Dedi yang akrab disapa Sucenk ini.

Kegiatan seruput kopi setiap Minggu pagi sudah empat kali digelar dengan antusias warga dan wisatawan lumayan.

Menikmati keindahan Danau Dendam Tak Sudah di Bengkulu, Minggu (14/10/2018), sambil disuguhi kopi gratis.DEDI SURYADI Menikmati keindahan Danau Dendam Tak Sudah di Bengkulu, Minggu (14/10/2018), sambil disuguhi kopi gratis.
"Ini salah satu cara kami mendukung Visit Wisata Bengkulu 2020. Wisatawan boleh juga ikut menyumbangkan makanan (rubo-rubo dalam bahasa Lembak) sambil berbagi cerita," tambahnya.

Program kopi dan teh gratis selain promosi wisata menurut Dedi juga sebagai bentuk latihan masyarakat adat Lembak untuk menyambut wisatawan.

"Kami melibatkan warga agar warga ramah terhadap wisatawan. Ke depan danau ini akan menjadi destinasi wisata andalan selain pantai di Bengkulu," kata Dedi.

Dedi mengisahkan Neron dalam kebiasaan masyarakat adat Lembak adalah minum kopi dan teh sambil ngobrol.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com