Wartawan Kompas Ester Napitupulu, Kompas.com dan media online dari Jakarta bersama dengan staf Taman Bacaan Pelangi, Jumat (14/9/2018) lalu mengunjungi Situs Rumah Pengasingan Bung Karno.
Penjaga Situs Rumah Pengasingan Bung Karno Ende, Jupel Ahmad Faturrizal kepada Kompas.com menjelaskan, kalau lagi ramai jumlah pengunjung bisa 30 orang per hari. Kalau sepi, pengunjung sekitar 10 orang.
Ribuan pengunjung tercatat dalam buku tamu yang ada di dalam situs Bung Karno. Orang asing, kebanyakan dari Eropa selalu mengunjungi Situs Rumah Pengasingan Bung Karno untuk melihat rumah ini bersama dengan jejak-jejak Bung Karno selama diasingkan di Ende.
Faturrizal menuturkan, biasanya pengunjung selalu membasuh wajah dan kaki mereka dengan air dari sumur yang digali Bung Karno bersama sahabat-sahabatnya.
Biasanya pengunjung memasuki ruangan yang didiami Bung Karno bersama keluarganya saat diasingkan. Mulai dari ruangan tamu untuk menerima kunjungan sahabat-sahabatnya, ruang kerja Bung Karno, kamar tidur, ruangan dapur keluarga serta ruangan shalat Bung Karno.
“Saya selalu menjaga situs ini dan menerima kunjungan wisatawan, peneliti, wartawan yang ingin melihat langsung benda-benda dan naskah-naskah perjuangan Bung Karno selama berada di Ende,” kata Faturrizal.
Wartawan Kompas, Ester Napitupulu, yang pertama kali ke Kabupaten Ende meminta informasi dari penjaga Situs Rumah Pengasingan Bung Karno tentang rumah pengasingan Bung Karno bersama istri dan mertua serta surat-surat dan dokumentasi yang tersimpan rapi di dalam lemari kaca. Saat itu saya membeli buku berjudul "Bung Karno dan Pancasila" yang ditulis oleh Tim Nusa Indah Ende.
Dua sopir travel, Edi dan Ardi yang membawa rombongan tamu Taman Bacaan Pelangi, yang semuanya adalah wartawan nasional, kepada Kompas.com menjelaskan bahwa tamu-tamu asing yang berwisata di Kabupaten Ende, selain mengunjungi danau tiga warna Kelimutu serta obyek wisata lainnya juga selalu mengunjungi Situs Rumah Pengasingan Bung Karno.
Para tamu itu mengenang Bung Karno yang membasuh wajah dan kakinya dengan air sumur tersebut. Para tamu itu juga sekaligus merasakan air sumur yang pernah digunakan Bung Karno bersama keluarganya sebelum diasingkan lagi ke Bengkulu.
Bahkan salah seorang sopir yang memandu rombongan ke Situs Rumah Pengasingan Bung Karno membasuh wajah dan kakinya dengan air sumur tersebut. Kompas.com pun ikut membasuh wajah dan kaki dengan air sejuk dari sumur Bung Karno.
Air sumur itu sangat jernih dan bisa dipergunakan untuk masak dan mandi serta berbagai keperluan lainnya.
“Setiap kali kami memandu tamu ke Situs Rumah pengasingan Bung Karno kami selalu membasuh wajah dan kaki dengan air sumur Bung Karno. Rasanya lain sekali dengan air sumur yang ada di Kota Ende. Saat kami menimba air sumur tersebut, kami mengenang Bung Karno yang pernah menimba air sumur itu untuk berbagai keperluan di rumah pengasingan bersama keluaranya. Tamu-tamu lain pun melakukan hal yang sama," kata Edi.