Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Salah, Ini Cara Bedakan Madu Hutan Murni dengan Oplosan

Kompas.com - 24/10/2018, 12:50 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

LARANTUKA, KOMPAS.com - Madu salah satu hasil alam yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia. Salah satu jenisnya yang banyak dikonsumsi ialah jenis madu hutan.

Madu hutan berasal dari jenis lebah Apis Dorsata, yang hidup bebas di hutan. Mereka berukuran lebih besar dari lebah ternak. Mereka mengolah madu dari nektar atau sari bunga asli hutan habitatnya berada.

Sarang yang mereka buat berada di dahan-dahan pohon dengan ketinggian mencapai 50 meter, selain itu juga bisa di bebatuan besar, dan goa.

Baca juga: Lekatnya Flores Timur dengan Madu Hutan

Daur hidupnya yang alami, menyebabkan madu hutan dipercaya lebih berkhasiat bagi tubuh manusia. Namun semakin terkenal dan dipercaya, banyak juga beredar madu hutan palsu. 

"Madu hutan palsu itu bisa dioplos sama air, bisa juga bukan dari hutan tapi dilabeli madu hutan, atau kualitasnya yang jelek," tutur Yohanes Lewonamang Hayong, pemilik Rumadu saat ditemui KompasTravel dalam DBS Daily Kindness Trip, di Desa Dun Tana, Flores Timur, NTT, Sabtu (13/10/2018).

Salah satu pemanen madu hutan flores sedang memanen madu diatas pohon dengan ketinggian 25 meter, di Duntana, Flores Timur, NTT, Sabtu (13/10/2018).KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Salah satu pemanen madu hutan flores sedang memanen madu diatas pohon dengan ketinggian 25 meter, di Duntana, Flores Timur, NTT, Sabtu (13/10/2018).
Ia memberikan beberapa tips untuk membedakan madu hutan yang asli dan bagus. Yohanes mengatakan banyak mitos yang beredar di masyarakat jika membedakannya bisa dilihat suka atau tidaknya semut ke madu.

"Katanya kalau madu disukai semut, maka itu oplosan gula. Padahal madu yang dikerubuti semut itu wajar, tapi memang tidak se banyak gula semutnya," tuturnya.

Menurutnya cara yang lebih efektif ialah didiamkan dalam satu hari satu malam di lemari pendingin, bisa di freezer atau kulkas biasa. Setelah satu hari, maka akan terlihat sekat antara air, dengan madu yang murni.

"Airnya akan naik ke atas, madunya di bawah. Ada sekat pemisahnya kok keliatan, bagaimanapun tidak akan jadi satu," tuturnya.

Madu hutan Flores yang sudah dikemas di rumah produksi Rumadu, di Konga, Flores Timur, NTT, Sabtu (13/10/2018).KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Madu hutan Flores yang sudah dikemas di rumah produksi Rumadu, di Konga, Flores Timur, NTT, Sabtu (13/10/2018).
Adapun madu hutan yang berkualitas bagus memiliki warna lebih bening, atau cerah, tidak keruh. Jika sudah berbulan-bulan lalu timbul endapan di dasar madu, maka kualitas madu tersebut jelek, karena panen yang salah.

"Panennya diremas langsung, itu salah. Bisa buat kualitas jelek, soalny madu tercampur banyak zat lain dari sarang," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com