Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angkasa Pura 1 Dorong Pengembangan Pariwisata NTT

Kompas.com - 12/12/2018, 09:08 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan Pemprov NTT akan memfokuskan pada pembangunan akses infrastruktur jalan menuju destinasi wisata di NTT dan pengemasan festival-festival budaya sebagai daya tarik wisata.

"Kami fokus membangun akses. Infrastrukturnya dalam tiga tahun akan selesai. Dengan sendirinya nanti, private sector akan datang sendiri. Ada banyak festival di Alor. Berbagai festival yang akan disiapkan," ujar Viktor.

Provinsi NTT sendiri memiliki destinasi wisata yang populer di kalangan wisatawan seperti Pulau Komodo di Labuan Bajo, Waerebo di Manggarai, Danau Kelimutu di Ende, Larantuka, Lamalera, Sikka, dan wisata di Pulau Sumba.

Berdasarkan data Balai Taman Nasional Komodo, kunjungan wisman Januari-Agustus 2018 mayoritas dikontribusi oleh wisatawan asal Australia (8.100 orang). Diikuti wisman dari Inggris (7.300 wisatawan), Spanyol (6.900 orang), Jerman (6.400 orang), dan Amerika Serikat (6.000 orang).

Ke depan, Labuan Bajo akan diproyeksikan untuk segmen wisatawan kelas ekonomi menengah ke atas lewat rencana kenaikan tarif masuk.

Hal itu, menurut Viktor, untuk melindungi hewan purba komodo dari kepunahan dan meningkatkan pendapatan ekonomi daerah.

"Itu agar kita siapkan dengan baik agar komodo menjadi daya tarik dunia tapi juga menjadi trigger untuk mengangkat harkat dan masyarakat NTT khususnya Labuan Bajo," ujarnya.

Viktor menyebut NTT punya segudang destinasi wisata yang bisa dinikmati wisatawan. Ia mencontohkan ada atraksi wisata yakni memanggil ikan di Alor dan tempat berselancar di Rote.

Perlu Kerja Sama Seluruh Pihak

Pengembangan wisata tak bisa berjalan sendiri. Komitmen pemerintah pusat dan daerah dibutuhkan untuk membangun infrastruktur, sumber daya manusia, dan pengembangan destinasi wisata juga diperlukan.

Pemenang Pegipegi Yuk! Jelajah Indonesiamu saat mengunjungi sarang komodo, di Taman Nasional Komodo, Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Jumat (30/11/2018).KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Pemenang Pegipegi Yuk! Jelajah Indonesiamu saat mengunjungi sarang komodo, di Taman Nasional Komodo, Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Jumat (30/11/2018).
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kementerian Pariwisata, Dadang Rizki Ratman mengapresiasi inisiasi PT Angkasa Pura 1 dalam pengembangan pariwisata NTT.

Ia menekankan kolaborasi antar pemangku kebijakan dan industri diperlukan untuk membuat wisatawan kembali berwisata ke NTT.

"Kami terbuka untuk konsultasi, kordinasi dan kolaborasi agar satu arah dan dapat memberi manfaat ekonomi dan sosial budaya di NTT. Mari jadikan bandara-bandara di NTT jadi faktor pengungkit datangnya wisatawan," ujar Dadang.

Kementerian Pariwisata, lanjut Dadang, akan mendukung Pemprov NTT dalam peningkatan kesiapan destinasi, sumber daya manusia, dan promosi pariwisata.

Pasola, tradisi perang-perangan dengan menunggang kuda sambil menyerang lawan dengan lembing di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. BARRY KUSUMA Pasola, tradisi perang-perangan dengan menunggang kuda sambil menyerang lawan dengan lembing di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur.
Ia memaparkan, Kementerian Pariwisata siap mempromosikan festival-festival wisata di Nusa Tenggara Timur dan memberikan pelatihan terhadap pelaku pariwisata di NTT.

"Kami turut mendukung meningkatkan kesadaran masyarakat akan wisata," tambah Dadang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com