Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjelajah Xi'an, Rumah Ulama hingga Jejak Perabadan Islam di China

Kompas.com - 19/12/2018, 13:10 WIB
Vitorio Mantalean,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Provinsi Xinjiang di bagian barat Tiongkok menawarkan pengalaman wisata yang memikat. Selain wisata alam, wisata budaya dan sejarah pun jadi bagian tak terpisahkan.

Namun, polemik sosial politik yang senantiasa bergolak di sana membuat pengawasan terhadap turis turut diperketat. Wisatawan akan sering menemui aparat keamanan yang menghambat perjalanan guna mengecek identitas.

Wilayah Xi’an di Provinsi Shaanxi cocok dijadikan alternatif pengganti. Sebagai sesama titik yang dilintasi jalur sutra, unsur budaya dan sejarah begitu pekat ketika wisatawan menelusuri Xi’an. Meskipun demikian, jarak sejauh 3.500 kilometer lebih memisahkan kedua tempat.

Hal itu diakui Abdurrahman Karim (24), pemuda asal Indonesia yang belum lama ini melakoni solo travelling ke Xi’an.

“Xi’an bisa jadi destinasi alternatif buat mengganti Xinjiang. Tapi, kenikmatan yang didapat tentu berbeda,” ujar Karim kepada KompasTravel (18/12/2018). Alasannya, lanjut Karim, unsur historis Kota Xi’an masih terwarisi dengan sempurna sejak era dinasti-dinasti zaman dulu.

Dilansir dari Lonely Planet, Xi’an memang sarat artefak-artefak sejarah semacam pemakaman dan kuil kuno. Xi’an merupakan rumah bagi para pujangga dan ulama selain juga menjadi wilayah kerajaan dinasti masa lampau Tiongkok, sebelum abad ke-10.

Potret situs Terakota di Xian, Tiongkok. Patung-patung tentara dalam ukuran asli melindungi makan Kaisar Qin. Potret situs Terakota di Xian, Tiongkok. Patung-patung tentara dalam ukuran asli melindungi makan Kaisar Qin.
Pasukan Terakota yang termasyhur terletak di kota ini. Ditemukan pada pertengahan dekade 1970-an, situs yang diakui UNESCO sebagai situs warisan dunia ini terdiri dari 8.099 patung prajurit berkuda dalam ukuran asli yang tengah melindungi pusara Kaisar Qin.

City Wall of Xi’an pun tak boleh luput. Tembok setinggi dua belas meter mengelilingi kota nyaris 14 kilometer panjangnya. Untuk menyusurinya, turis bisa naik sepeda dengan ongkos 40 Yuan (setara Rp 82.000) dan mengendarainya di atas tembok selebar 15 meter selama kurang lebih dua jam.

Sisi lain tembok kuno Xian, Tiongkok. Tembok dibangun berdampingan dengan parit berukuran lebar. Sisi lain tembok kuno Xian, Tiongkok. Tembok dibangun berdampingan dengan parit berukuran lebar.
Satu lagi kesamaan Xi’an dengan Xinjiang terletak pada agama Islam yang dianut oleh penduduknya, walau penduduk Xi’an yang beretnis Hui (penduduk Xinjiang beretnis Uighur). Peradaban Islam yang telah berlangsung berabad-abad di Xi’an mewarisi masjid-masjid dengan arsitektur kuno yang megah.

Masjid Raya di Xi’an menjadi bukti perpaduan budaya Tiongkok dengan peradaban Islam. Pada musim semi, masjid terbesar seantero Tiongkok ini tampak luar biasa dengan kembang-kembang magnolia menyemarakkan suasana. Kaligrafi Tiongkok dan Arab menghiasi sejumlah bagiannya.

Salah satu bagian Masjid Raya, masjid terbesar seantero Tiongkok, di Xian. Wilayah Xian dihuni oleh para penduduk beretnis Hui dan beragama Islam. Salah satu bagian Masjid Raya, masjid terbesar seantero Tiongkok, di Xian. Wilayah Xian dihuni oleh para penduduk beretnis Hui dan beragama Islam.

Tak jauh dari Masjid Raya, terdapat area Muslim Quarter yang menjadi sentra cenderamata sekaligus wisata kuliner.

“Yang pasti roujiamo. Nikmat, makanan khas Xi’an,” jawab Karim terkait makanan yang mesti dicicipi wisatawan di area Muslim Quarter.

Roujiamo ialah kudapan lokal sejenis roti panggang dengan isian sayur atau daging isi bertekstur juicy. Roujiamo turut masuk dalam daftar hidangan khas Xi’an yang dirilis CNN Travel.

Roti panggang dengan isi sayuran dan daging bertekstur juicy khas Xian, dikenal dengan nama roujiamo. Roti panggang dengan isi sayuran dan daging bertekstur juicy khas Xian, dikenal dengan nama roujiamo.

Untuk hidangan berat, ada mi biangbiang yang tebal, panjang, sekaligus lebar. Suantang shuijao yang segar dan kaya rasa pun tak boleh terlewat, plus sejumlah pangsit bertekstur halus yang berenang-renang di kuahnya.

Karim menuturkan, masih banyak lagi makanan ringan yang akan menggoda wisatawan sepanjang area Muslim Quarter, antara lain jinggao, kabab, hingga sate gurita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Juni 2024, Bisa Libur 4 Hari

Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Juni 2024, Bisa Libur 4 Hari

Travel Update
Ada Anggapan Bali Dijajah Turis Asing, Menparekraf Tidak Setuju

Ada Anggapan Bali Dijajah Turis Asing, Menparekraf Tidak Setuju

Travel Update
Ada Kecelakaan Bus 'Study Tour' Lagi, Sandiaga: Akan Ada Sanksi Tegas

Ada Kecelakaan Bus "Study Tour" Lagi, Sandiaga: Akan Ada Sanksi Tegas

Travel Update
Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Relasi Ambarawa-Tuntang Juni 2024

Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Relasi Ambarawa-Tuntang Juni 2024

Travel Update
Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary
3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong Sambil Belajar Sejarah

3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong Sambil Belajar Sejarah

Jalan Jalan
Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Travel Tips
Hotel Accor Meriahkan Java Jazz 2024 dengan Kuliner dan Hiburan

Hotel Accor Meriahkan Java Jazz 2024 dengan Kuliner dan Hiburan

Travel Update
787.900 Turis China Kunjungi Indonesia pada 2023, Sebagian ke Labuan Bajo

787.900 Turis China Kunjungi Indonesia pada 2023, Sebagian ke Labuan Bajo

Travel Update
4 Aktivitas yang bisa Dilakukan di Hutan Kota Babakan Siliwangi

4 Aktivitas yang bisa Dilakukan di Hutan Kota Babakan Siliwangi

Jalan Jalan
Sempat Tutup karena Longsor, Kali Udal Gumuk di Magelang Buka Lagi

Sempat Tutup karena Longsor, Kali Udal Gumuk di Magelang Buka Lagi

Travel Update
Hutan Kota Babakan Siliwangi : Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Hutan Kota Babakan Siliwangi : Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Jalan Jalan
75.000 Orang Kunjungi Candi Borobudur Saat Peringatan Waisak 2024

75.000 Orang Kunjungi Candi Borobudur Saat Peringatan Waisak 2024

Travel Update
5 Kota Terbaik di Dunia Menurut Indeks Keberlanjutan Destinasi Global

5 Kota Terbaik di Dunia Menurut Indeks Keberlanjutan Destinasi Global

Travel Update
Pengembangan Kawasan Parapuar di Labuan Bajo Terus Diperkuat Penguatan Konten Budaya Manggarai

Pengembangan Kawasan Parapuar di Labuan Bajo Terus Diperkuat Penguatan Konten Budaya Manggarai

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com