TAKENGON, KOMPAS.com – Di atas pegunungan Desa Desa Tensaren, Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah, Aceh, Rabu (26/12/2018) terlihat belasan pengujung memenuhi area sekitar 1000 meter persegi.
Bukit itu yang diberinama Buntul Rintis, salah satu obyek wisata paling populer akhir-akhir ini di Kabupaten Aceh Tengah.
Sebagian pengunjung datang membawa anak, sebagian lagi hanya pasangan muda yang menghabiskan sisi romantis pengunungan itu. Untuk menuju lokasi wisata itu, bisa menggunakan rute Terminal Bus, Kota Takengon.
Baca juga: Ngawi Juga Punya Tempat Wisata Instagramable
Lalu berbeloklah ke kiri dan ikuti penunjuk arah. Sekitar 20 menit dari jalan lintas Takengon-Bireuen dengan kendaraan roda dua atau roda empat.
“Silakan parkir pak,” kata petugas parkir sambil membawa sebongkah batu untuk mengganjal ban mobil.
Batu itu agar mobil tidak mundur ketika parkir. Letak parkir memang berada di kemiringan, sehingga riskan untuk kendaraan. Solusinya diganjal dengan batu.
Di sini, parkir dibanderol Rp 10.000 kendaraan roda empat. Sedangkan kendaraan roda dua, parkir bisa persis di depan obyek wisata Buntul Rintis dengan biaya Rp 5.000 per kendaraan.
Satu pondok didesain seperti gubuk petani berada di tengahnya. Pondok itu menawarkan aneka makanan dan minuman ringan.
“Satu orang Rp 5.000,” kata seorang gadis yang menjaga tiket masuk. Di lokasi ini, bayi di bawah lima tahun pun dikenakan harga tiket yang sama.
Di kompleks Buntul Rintis terdapat beberapa spor menarik seperti miniatur sangkar burung, sarang burung, ayunan, dan miniatur kincir angin. Seluruh spot itu menghadap ke Kota Takengon. Sehingga dari dataran tinggi ini, Takengon begitu jelas terlihat.
Tersedia pula pondok bagi pengunjung yang ingin beristirahat. Untuk menaiki sepeda gantung, pengunjung dikenakan biaya Rp 10.000 per orang. “Sedangkan spot lainnya gratis,” kata Khairu Ramadhan, pemilik obyek wisata itu.
Kawasan wisata ini milik pribadi. Khairu membangunnya sejak 2 September 2017 lalu. “Ini menjadi salah satu destinasi populer, saya bersyukur atas apresiasi masyarakat,” katanya.
Dalam sehari ratusan pengunjung dari berbagai daerah di Provinsi Aceh mendatangi lokasi itu. Bahkan, politisi Jakarta kerap mendatangi obyek itu jika sedang berkunjung ke Aceh Tengah. Salah satunya, Edy Baskoro Yudhoyono, putra mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa waktu lalu.