Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantul Pindahkan Pesta Kembang Api dari Pantai ke Goa

Kompas.com - 29/12/2018, 15:01 WIB
Markus Yuwono,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pasca-tsunami Banten, Jawa Barat, dan Lampung, Sabtu (22/12/2018), sejumlah acara malam pergantian tahun di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, dipindahkan.

Meski ada penurunan jumlah kunjungan wisatawan, namun Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul optimis target tercapai.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Kwintarto Heru Prabowo menyampaikan, sesuai rekomendasi BMKG terkait imbauan gelombang pasang di pesisir selatan, sejumlah atraksi wisata malam pergantian tahun seperti pentas musik dan pesta kembang api yang rencananya digelar di Pantai Parangkusumo, dipindahkan di sekitar Goa Selarong.

"(Pentas akhir tahun) dipindah (dari Pantai Parangkusumo) ke Goa Selarong. Itu karena pertimbangan kami terkait imbauan dari BMKG. Selain itu, untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan saat perayaan malam pergantian tahun di pantai juga," katanya saat dihubungi Jumat (28/12/2018).

Baca juga: Tiga Strategi Kemenpar Pulihkan Pariwisata Pasca-tsunami Selat Sunda

Meski dipindah, menurut Heru, pihaknya tetap yakin kawasan pantai selatan tetap akan dikunjungi wisatawan untuk menikmati malam pergantan tahun.

Puluhan Warga Gelar Labuhan di Pantai Parangkusumo, Bantul, Yogyakarta, Kamis (25/10/2018)Kompas.com/Markus Yuwono Puluhan Warga Gelar Labuhan di Pantai Parangkusumo, Bantul, Yogyakarta, Kamis (25/10/2018)
"Pemilihan Goa Selarong untuk lokasi pesta kembang api karena di sana (Goa Selarong) aman, lokasinya kawasan perbukitan dan terbilang luas sehingga bisa menampung banyak orang," ucapnya.

Baca juga: Liburan ke Bantul, Jangan Lewatkan Kesegaran Alami di Air Terjun Lepo

Menurut dia, dampak tsunami Banten dan Lampung belum bisa disimpulkan terkait penurunan wisatawan ke Bantul. "Akhir-akhir ini ada penurunan kunjungan wisatawan ke pantai. Tapi target kita (pendapatan dari sektor wisata) sudah tercapai, bahkan naik sekitar Rp 2 miliar," ujarnya.

Berdasarkan data yang ada kunjungan wisatawan saat libur Natal tidak cukup signifikan dan baru akan signifikan ketika perayaan pergantian tahun. Jika memang tsunami di Selat Sunda berdampak di obyek wisata maka akan terlihat saat perayaan malam pergantian tahun.

"Dari dulu saat libur Natal memang tidak ada lonjakan wisatawan dan puncak kunjungan wisatawan ke pantai khususnya Pantai Parangtritis pada hari Minggu, 23 Desember 2018 dengan jumlah pengunjung mencapai 28.000 orang," kata Kwintarto Heru Prabowo.

Baca juga: Ini Hutan Pinus Bantul yang Disebut Presiden Jokowi Instagramable

Target pendapatan sektor pariwisata Dispar Bantul tahun ini sebesar Rp 26,3 miliar. Namun saat ini sudah tercapai Rp 28,2 miliar.

Wisatawan menikmati matahari tenggelam dari Gumuk Pasir Parangkusumo, Bantul, Yogyakarta, Minggu (23/8/2015). Untuk masuk ke area Gumuk Pasir Parangkusumo, wisatawan tidak dikenakan biaya.KOMPAS.com / Wahyu Adityo Prodjo Wisatawan menikmati matahari tenggelam dari Gumuk Pasir Parangkusumo, Bantul, Yogyakarta, Minggu (23/8/2015). Untuk masuk ke area Gumuk Pasir Parangkusumo, wisatawan tidak dikenakan biaya.
Komandan SAR Pantai Parangtritis Ali Joko Sutanto mengakui jumlah pengunjung Pantai Parangtritis pasca-tsunami Banten mengalami penurunan. Meski demikian, pihaknya yakin malam pergantian tahun akan dipadati wisatawan.

"Pengunjung memang turun, tapi jelang malam pergantian tahun diperkirakan tetap naik karena Parangtritis itu salah satu tempat favorit wisatawan untuk merayakan tahun baru," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com