Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penganut "Bubur Diaduk", Coba Bubur Goreng di Jakarta Selatan Ini!

Kompas.com - 08/01/2019, 17:15 WIB
Vitorio Mantalean,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bubur telah menjadi santapan orang Indonesia, terutama saat sarapan. Saking dekatnya dengan keseharian, cara memakannya pun kerap diperdebatkan.

Ada yang menyantap bubur tanpa diaduk, ada pula yang menaruh prinsip bahwa esensi makan bubur terletak pada proses mengaduknya.

Apabila Anda termasuk penganut “mazhab” yang kedua, hidangan unik berbasis bubur ini mungkin akan memanjakan lidah Anda: bubur goreng.

Daerah Jagakarsa, Lenteng Agung, Jakarta Selatan merupakan salah satu tempat di mana Anda dapat menemukan menu unik ini.

Baca juga: Mencicipi Bubur Ayam Termahal pada Zamannya, Harga Seporsi Sama dengan Seratus Porsi!

Dengan nama dagang “Bubur Goreng Bang Juna” yang buka di tepi Jl Jeruk, Anda bisa mendapatkan seporsi bubur goreng dengan harga Rp 15.000. Di sini juga tersedia bubur ayam biasa dengan banderol Rp 10.000. Harga ini sudah termasuk teh tawar hangat yang boleh Anda isi ulang.

Ketika ditemui KompasTravel (6/1/2019) di lokasi berdagangnya, Diman, seorang paruh baya yang menjadi juru masak membeberkan perbedaan bubur goreng dengan bubur biasa.

“Bumbu ditumis dulu, lalu beri bawang bombay dan telur, kemudian masukkan bubur ke wajan,” sebut Diman yang mengaku sudah empat tahun menukangi “dapur” Bubur Goreng Bang Juna.

Supaya Anda lebih mudah membayangkan prosesnya, Diman menyederhanakan prosesnya. Dalam pengamatan KompasTravel, proses pembuatan bubur goreng memang serupa dengan nasi goreng.

Bubur goreng sebetulnya mirip nasi goreng. Tapi ini bubur," tuturnya.

Baca juga: Menyantap 4 Bubur Ayam di Jakarta, Bandung hingga Salatiga

Setelah menumis bumbu atau kuah kari, si juru masak akan memasukkan telur, menaburi potongan kecil bawang bombay, dan memasaknya rata hingga aromanya menguar. Ada pula irisan tipis sawi putih dan suwiran daging ayam yang turut dimasak.

Lalu, bubur dimasukkan dan dibaluri kecap manis sebelum diaduk merata, juga ditambah sambal jika pemesan menginginkan.

Terakhir, supaya rasanya tidak hilang atau tercampur, bahan-bahan pelengkap seperti seledri, daun bawang, kacang kedelai goreng, dan kerupuk dibubuhkan terakhir ketika bubur goreng telah diangkat dari wajan.

Saat disantap, bumbu/kuah kari yang melekat bersama bubur terasa lebih kental dibandingkan bumbu/kuah kari pada bubur biasa. Selain itu, rasa dan aromanya lebih kaya lantaran terdapat telur orak-arik dan tumisan bawang bombay.

Tekstur bubur goreng yang lebih rekat ketimbang bubur ayam biasa.KOMPAS.COM/VITORIO MANTALEAN Tekstur bubur goreng yang lebih rekat ketimbang bubur ayam biasa.

Arjuna Saputra (37) alias Juna, otak di balik bisnis ini, mengaku bahwa ide awal bubur goreng tercetus begitu saja ketika dirinya dan Diman tengah berbincang-bincang usai makan bersama.

Diman yang dulunya juga pernah berjualan bubur menjadi rekan setia dalam membidani dan membesarkan Bubur Goreng Bang Juna pada 2015, bersama Giat, seorang rekan lain yang membantunya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com