Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Lakukan Hal Ini saat di Toilet Pesawat

Kompas.com - 20/02/2019, 18:13 WIB
Sherly Puspita,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lavatory atau toilet pesawat merupakan salah satu kebutuhan vital bagi penumpang.

Tak terbayangkan jika perjalanan panjang dengan pesawat harus dilalui tanpa toilet. Penumpang akan kesulitan saat akan buang air hingga mengganti popok bayinya. Tentu akan menjadi sangat tak nyaman.

Namun penggunaan toilet ada aturannya. Ada hal-hal yang tak boleh Anda lakukan di toilet demi kenyamanan bersama.

Berikut KompasTravel merangkumnya untuk Anda.

Lavatory Boeing 737- 800 berkapasitas 162 penumpang milik Garuda Indonesia. KOMPAS.com/SHERLY PUSPITA Lavatory Boeing 737- 800 berkapasitas 162 penumpang milik Garuda Indonesia.
1. Merokok

Cabin Engineer Garuda Maintenance Facilities (GMF) Aero Asia Aulia Athar mengatakan merokok adalah hal yang paling dilarang dilakukan di dalam toilet pesawat.

Menurutnya, toilet dilengkapi dengan smoke detector yang akan membuat penumpang yang nekat merokok akan langsung terdeteksi.

"Lalu tidak boleh membuang puntung rokok sembarangan, tapi tetap aturannya tidak boleh merokok. Kalau bandel ada asbak, ini wajib ada (di toilet)," kata dia.

Menurutnya, merokok hingga membuang puntung rokok sembarangan akan menyebabkan risiko terparah berupa kebakaran

2. Membuang sampah di kloset

Aulia menyebutkan, pihaknya kerap menemukan barang-barang "aneh" di saluran pesawat usai penerbangan.

"Kami pernah menemukan plastik hingga celana dalam. Ini akan membuat saluran tersumbat dan mengganggu kenyamanan penumpang lain," kata dia.

Menurut dia, ada dua sistem dalam pengolahan limbah toilet pesawat. Untuk pesawat besar, biasanya toilet menggunakan vaccum system.

Sementara itu, untuk pesawat kecil, menggunakan recirculating system.

Menurutnya kedua sistem ini dapat bekerja dengan baik jika saluran toilet bersih.

3. Membuat toilet kotor

toilet pesawat dirancang sedemikian rupa agar selalu kering dan bersih. Namun kebersihan toilet juga tergantung pada penggunanya.

Menurutnya demi kenyamanan bersama setiap penumpang harus berusaha menjaga kebersihan toilet.

"Di toilet sudah tersedia tempat sampah. Jadi tak ada alasan lagi bagi penumpang untuk membuang sampah sembarangan," kata Aulia.

Lubang pembuangan limbah lavatory Boeing 737- 800 berkapasitas 162 penumpang milik Garuda Indonesia. KOMPAS.com/SHERLY PUSPITA Lubang pembuangan limbah lavatory Boeing 737- 800 berkapasitas 162 penumpang milik Garuda Indonesia.
4. Berada terlalu lama di toilet

Berada terlalu lama di dalam toilet juga menjadi sebuah kebiasaan yang kurang baik.

Pasalnya ketersediaan toilet sangat terbatas, sedangkan ada banyak penumpang lain yang mungkin akan membutuhkan fasilitas toilet. Jadi gunakan toilet seperlunya.

Selain itu Anda juga dapat menggunakan toilet bandara sebelum pesawat tinggal landas agar di dalam pesawat Anda tak lagi terlalu sering membutuhkan fasilitas toilet.

5. Ke toilet di waktu yang salah
Menggunakan toilet memang tak sebebas menggunakan toilet saat di darat. Ada saat-saat dimana Anda dianjurkan untuk tetap duduk, mengenakan sabuk pengaman, dan tak menggunakan toilet.

Biasanya Anda dilarang menggunakan toilet saat pesawat akan tinggal landas, mendarat, atau penerbangan tengah terkendala cuaca buruk.

Biasanya awak kabin akan memberikan informasi kapan Anda tak dapat menggunakan toilet. Jadi selalu perhatikan lampu indikator dan petunjuk awak kabin.

6. Salah memperlakukan kloset

Biasanya di penutup kloset akan ditampilkan bebrapa simbol yang menunjukkan cara memperlakukan kloset toilet.

Berjongkok di atas kloset toilet merupakan salah satu cara yang salah. Simbol-simbol yang tercantum memang sangat umum, seperti etika penggunaan kloset duduk di darat. Namun hal ini wajib Anda perhatikan.

 

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com