Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/04/2019, 16:14 WIB
Nansianus Taris,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Pengembangan daerah destinasi pariwisata termasuk Pantai Koka, Desa Wolowiro, Kecamatan Paga, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur masih terkendala pada status kepemilikan lahan.

"Status kepemilikan lahan ini, menurut informasi yang saya dapat memang sudah beberapa yang mau investasi di Pantai Koka, tetapi persoalannya adalah tarik ulur antara masyarakat yang sekarang ada di atas dengan pemilik tanah Hak Guna Bangunan (HGB) yang ada di Jakarta," kata Kadis Pariwisata Kabupaten Sikka, Kensius Didimus kepada Kompas.com di Maumere, Jumat (12/4/2019).

Baca juga: Menikmati Indahnya Pesona Pantai Koka di Sikka Flores

Ia mengatakan, terhadap persoalan status kepemilikan tanah itu, pihaknya pernah menugaskan Sekretaris Dinas Pariwisata bersama dengan kepala bagian pemerintahan untuk menelusuri sampai di Jakarta.

"Ternyata mereka sampai menemui pemilik yang namanya Bambang. Dia ada di Jakarta, tetapi HGB-nya di sini. Terkait status kepemilikannya dari mana itu saya tidak tahu," ungkap Kensius.

Baca juga: Mengenal Sejarah Proses Pembuatan Kain Tenun di Sikka Flores

Lanjut dia, beberapa tahun lalu, Dinas Pariwisata sudah pernah membangun lopo-lopo di Pantai Koka, tetapi tidak tuntas.

Pantai Koka di Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, Selasa (8/1/2019).KOMPAS.com/NANSIANUS TARIS Pantai Koka di Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, Selasa (8/1/2019).
"Saya tidak tahu kenapa, mungkin karena ada persoalan internal. Sejak saya masuk tahun 2016 sampai sekarang, saya tidak mau garap di atas karena statusnya tidak jelas. Tidak ada perjanjian dengan pemerintah tetapi masyarakat memilih kelola sendiri," ujar Kensius.

Baca juga: Tahun 2018, Kunjungan Wisatawan ke Sikka Flores Meningkat

Ia menjelaskan, meskipun demikian, Dinas Pariwisata tetap memantau, mengingatkan dan melakukan pertemuan berulang-ulang, cara pengelolaan yang baik itu ada manajemen pengelolaanya.

Namun, pasca pelaksanaannya, masyarakat di sana, ada yang saat pertemuan setuju, tetapi setelah itu malah membuat sesuai kemauan sendiri.

"Kita juga sudah bertemu dengan kelompok, Kepala Desa dan camat di sana dan ada kesepakatan bersama. Tetapi masyarakat di sana selalu membuat dengan kemauan sendiri. Itulah kondisi yang kita alami beberapa tahun ini," kata Kensius.

Baca juga: Festival Bale Nagi, Ajang Promosi Pariwisata Flores Timur

Ia berharap, kepala desa sebagai promotor penggerak di wilayah itu agar bisa memfasilitasi. Dinas pariwisata tetap melakukan kontrol dan pengawasan terhadap daerah destinasi termasuk Pantai Koka.

Pantai Koka di Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, Senin (2/6/2015).KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Pantai Koka di Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, Senin (2/6/2015).
"Tahun lalu, Dinas bersama Bupati pernah melakukan kunjungan kerja ke desa Wolowiro dan  tempatnya di Pantai Koka. Waktu itu Bupati sudah mengarah ke bagaimana memperjelas status tanah. Ya, semoga tahun ini kita hisa memperjelas status tanah itu," harap Kensius.

Kensius menambahkan, Pantai Koka adalah salah satu spot wisata yang sangat indah di Kabupaten Sikka. Pantai ini paling diminati para wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun mancanegara. Sehingga sangat disayangkan jika pengelolaanya masih amburadul.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pameran Jalur Rempah Digelar di Jakarta, Cuma sampai 31 Desember

Pameran Jalur Rempah Digelar di Jakarta, Cuma sampai 31 Desember

Travel Update
Rute ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, 20 Menit dari Malioboro 

Rute ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, 20 Menit dari Malioboro 

Travel Tips
Alasan Puncak Masih Diminati Warga untuk Rayakan Tahun Baru

Alasan Puncak Masih Diminati Warga untuk Rayakan Tahun Baru

Hotel Story
Taman Nasional Way Kambas Buka Lagi 20 Desember, Bisa Mandikan Gajah

Taman Nasional Way Kambas Buka Lagi 20 Desember, Bisa Mandikan Gajah

Travel Update
Berdiri di Perahu untuk Selfie, Turis di Venesia Jatuh ke Kanal

Berdiri di Perahu untuk Selfie, Turis di Venesia Jatuh ke Kanal

Travel Update
6 Wisata Perosotan Pelangi di Jawa Tengah, Meluncur di Hutan Pinus

6 Wisata Perosotan Pelangi di Jawa Tengah, Meluncur di Hutan Pinus

Jalan Jalan
Palembang Kejar Target 2,3 Juta Kunjungan Wisatawan hingga Akhir Tahun

Palembang Kejar Target 2,3 Juta Kunjungan Wisatawan hingga Akhir Tahun

Travel Update
Kunjungan Turis Asing ke Sri Lanka Tembus 1,27 Juta Orang

Kunjungan Turis Asing ke Sri Lanka Tembus 1,27 Juta Orang

Travel Update
Erupsi Merapi 8 Desember 2023, Wisata Lava Tour di Yogyakarta Tidak Terdampak

Erupsi Merapi 8 Desember 2023, Wisata Lava Tour di Yogyakarta Tidak Terdampak

Travel Update
3 Aktivitas di Swarnabhumi Harau, Nginap di Kabin Berlatar Tebing Tinggi

3 Aktivitas di Swarnabhumi Harau, Nginap di Kabin Berlatar Tebing Tinggi

Travel Update
5 Tips Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Datang Saat Cerah

5 Tips Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Datang Saat Cerah

Travel Tips
Jelang Nataru 2024, Tiket Kereta Api Terjual 33 Persen dari 2,6 Juta Tiket

Jelang Nataru 2024, Tiket Kereta Api Terjual 33 Persen dari 2,6 Juta Tiket

Travel Update
Liburan Tahun Baru di Lembah Oya Kedungjati, Cek Dulu Status Buka-Tutupnya

Liburan Tahun Baru di Lembah Oya Kedungjati, Cek Dulu Status Buka-Tutupnya

Travel Update
10 Wisata Dieng Terkenal buat Libur Tahun Baru 2024 

10 Wisata Dieng Terkenal buat Libur Tahun Baru 2024 

Jalan Jalan
Promo 12.12, Ada Diskon Tiket Kereta Api 20 Persen Berlaku 29 Rute

Promo 12.12, Ada Diskon Tiket Kereta Api 20 Persen Berlaku 29 Rute

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com