Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Hal yang Harus Dihindari saat Liburan ke Myanmar

Kompas.com - 18/04/2019, 22:08 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Berwisata ke luar negeri memang menawarkan pengalaman unik yang tidak bisa didapatkan di dalam negeri. Namun, ada beberap hal yang harus dipersiapkan sebelum bepergian ke negara lain.

Pengetahuan mengenai sosial-budaya masyarakat di negara tujuan menjadi satu keharusan. Hal itu penting agar tidak dicap kurang ajar oleh masyarakat setempat yang bisa menyebabkan masalah.

Baca juga: Ke Myanmar, Jajal Pengalaman Mengesankan Naik Balon Terbang di Bagan

Jika negara tujuan adalah Myanmar, kondisi sosial-budaya masyarakat setempat haruslah dipahami.

Agar tidak menyinggung masyarakat di sana, hindari 6 hal berikut ini saat berkunjung ke Myanmar:

1. Jangan menmakai longyi tanpa pakaian dalam

Longyi adalah pakaian tradisional khas Myanmar. Mengenakannya tentu merupakan pengalaman menarik. Tak hanya itu, orang Myanmar juga senang melihat orang asing yang berpakaian lokal.

Namun, butuh latihan untuk mengenakan pakaian tradisional ini. Jika salah mengenakannya, bisa jadi hal itu akan menimbulkan kesan menyinggung masyarakat atau malah menjadi sesuatu yang memalukan bagi diri sendiri.

Baca juga: Pulau Paling Berbahaya di Dunia, Salah Satunya Ada di Myanmar

Salah satu yang harus dihindari saat memakai longyi adalah memakainya tanpa pakaian dalam. Jika tetap nekat melakukannya, maka hal ini merupakan sesuatu yang menyinggung masyarakat setempat.

2. Jangan naik motor di pusat Kota Yangon

Naik motor mungkin merupakan sesuatu yang lumrah di kota-kota Indonesia. Namun di Kota Yangon, ada beberapa jalan yang dilarang dilintasi oleh sepeda motor. Ini merupakan hukum yang harus dipatuhi semua orang.

Oleh karena itu, hendaknya pahami tentang aturan berkendara di Myanmar, terutama Kota Yangon. Jangan sampai liburan harus berurusan dengan polisi setempat karena ketidaktahuan tentang aturan yang berlaku.

Baca juga: Berencana Liburan ke Laos? Hindari 4 Hal Ini

Jika ingin naik sepeda motor atau skuter listrik, hal itu bisa dilakukan di pinggiran Kota Yangon. Kota-kota lain di Myanmar juga tidak memberlakukan larangan bagi dua kendaraan tersebut.

3. Jangan menunjuk menggunakan kaki

Hampir sama seperti di Indonesia, menunjuk menggunakan kaki merupakan perbuatan yang tidak sopan sehingga tidak boleh dilakukan. Hal itu karena kaki dipandang sebagai bagian tubuh yang paling kotor.

Sangat tidak sopan ketika menunjuk benda-benda religius seperti patung Buddha, manusia, atau apa pun menggunakan kaki. Tanamkan di pikiran jika menunjuk dengan kaki tidaklah sopan untuk menghindari melakukan perbuatan ini secara tidak sengaja.

4. Jangan memakai sepatu atau kaus kaki di tempat suci

Kaus kaki yang bersih dan tidak berbau mungkin masih bisa dikenakan ketika masuk ke dalam masjid di Indonesia. Namun di tempat-tempat suci Myanmar seperti pagoda atau kuil, hal itu tidak bisa dilakukan.

Telah tersedia tempat untuk meletakkan sepatu atau kaus kaki ketika akan memasuki tempat-tempat suci di Myanmar. Meski demikian, ada beberapa tempat yang tidak nyaman untuk berjalan tanpa alas kaki sehingga tentunya harus berhati-hati saat melangkah.

5. Jangan sembarangan memakai gambar Buddha

Menggambarkan citra Buddha secara tidak pantas di Myanmar bisa menyebabkan konsekuensi yang parah. Pada tahun 2015 silam, warga negara Selandia Baru dipenjara sekitar 10 bulan karena menggambarkan Buddha memakai earphone dalam iklan.

Berita tentang kasus itu menjadi headline beberapa berita internasional. Selain itu, ini juga membuktikan keseriusan Myanmar pada orang yang melakukan penistaan ajaran agama.

Baca juga: 5 Aktivitas Menarik yang Bisa Dilakukan saat Berlibur ke Singapura

Gambar Buddha dalam bentuk tato haruslah ditutupi. Gambar Buddha pada pakaian juga tidak diperkenankan di Myanmar. Berpose tidak pantas dengan patung Buddha juga jangan sampai dilakukan.

6. Jangan mulai percakapan kontroversial

Masyarakat Myanmar memang ramah untuk diajak berbicara. Namun, ada beberapa topik kontroversial yang sebaiknya dihindari. Politik, mantan rezim militer, krisis Rohingya, perbedaan etnis, dan penistaan agama merupakan topik sensitif di sana.

Hindari memulai membahas topik-topik tersebut saat mengobrol dengan masyarakat Myanmar. Lebih baik jika topik sensitif itu dimulai oleh lawan bicara sebagai orang asli Myanmar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

Hotel Story
4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

Hotel Story
5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

Jalan Jalan
Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Jalan Jalan
BaliSpirit Festival 2024 Targetkan Partisipasi 3.000 Turis Asing

BaliSpirit Festival 2024 Targetkan Partisipasi 3.000 Turis Asing

Travel Update
Sertifikasi Halal di 3.000 Desa Wisata Dipercepat hingga Oktober 2024

Sertifikasi Halal di 3.000 Desa Wisata Dipercepat hingga Oktober 2024

Travel Update
5 Pantai di Cilacap, Cocok Jadi Lokasi Healing dan Surfing

5 Pantai di Cilacap, Cocok Jadi Lokasi Healing dan Surfing

Jalan Jalan
Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com