Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Asam Urat dan Penangkalnya di Desa Sentra Emping Belinjo Magetan

Kompas.com - 19/04/2019, 20:10 WIB
Sukoco,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

Di Desa Purwosari terdapat lebih dari 5 pengepul yang biasa membeli hasil emping belinjo buatan warga. Kepala Desa Purwosari Rojab mengaku setiap 3 hari sekali satu pengepul minimal menjual hampir satu ton emping belinjo ke sejumlah daerah seperti Jakarta, Surabaya dan kota besar lainnya.

"Itu baru dari emping belinjo mentah, karena sejumlah warga mulai melakukan inovasi dengan membuat emping goreng manis, ting ting emping belinjo dan keripik kulit belinjo yang kuantitasnya juga lumayan banyak,” katanya.

Biang sampai Penangkal Asam Urat dari Belinjo

Sejumlah warga Desa Purwosari juga mulai melirik produk turunan dari emping belinjo. Salah satunya adalah Wiwik bersama Robinatun yang berkolaborasi membuat ting ting emping belinjo dan keripik kulit belinjo.

Menurut Wiwik, pada awalnya warga hanya membuang begitu saja remah-remah emping belinjo hasil produksi mereka. "Remah-remah itu cuma dibuang karena tidak laku. Kami goreng, kami campur gula merah atau cokelat kemudian kami kemas menjadi ting ting emping belinjo. Alhamdillah laku," katanya.

Meski masih sederhana, keduanya kemudian sepakat membuat kemasan dengan nama "Wiro", gabungan dari nama keduanya, Wiwik dan Robiatun.

Dengan label Wiro mereka juga mengemas emping belinjo goreng dengan berbagai varian rasa. Lagi-lagi produk mereka laku di pasar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

Hotel Story
4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

Hotel Story
5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

Jalan Jalan
Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Jalan Jalan
BaliSpirit Festival 2024 Targetkan Partisipasi 3.000 Turis Asing

BaliSpirit Festival 2024 Targetkan Partisipasi 3.000 Turis Asing

Travel Update
Sertifikasi Halal di 3.000 Desa Wisata Dipercepat hingga Oktober 2024

Sertifikasi Halal di 3.000 Desa Wisata Dipercepat hingga Oktober 2024

Travel Update
5 Pantai di Cilacap, Cocok Jadi Lokasi Healing dan Surfing

5 Pantai di Cilacap, Cocok Jadi Lokasi Healing dan Surfing

Jalan Jalan
Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com