Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Logu Senhor, Tradisi Portugis yang Bersemayam di Sikka Flores

Kompas.com - 23/04/2019, 16:41 WIB
Nansianus Taris,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

Pada saat itu ia keluar dari Sikka menuju wilayah utara tepatnya di Pelabuhan Waidoko Maumere. Pelabuhan ini merupakan tempat persinggahan atau berlabuhnya kapal-kapal dagang dari Bugis, Buton, Makassar, Bonerate, dan Portugis dari tanah Malaka.

Di pelabuhan Waidoko, Moang Lesu bertemu dengan seorang anak buah kapal dagang Portugis yang bernama Dzogo Worilla.

Kepada Dzogo Worila ia bertanya, apakah di tanah mereka tidak ada kematian. Tetapi Worila menjawab bahwa di dunia ini manusia yang lahir, hidup dan pasti berakhir dengan kematian.

Namun, untuk mendapat kepastian akan jawaban itu, Moang Lesu diajak untuk bersama-sama berlayar menuju tanah Malaka. Moang Lesu pun berlayar ke Malaka bersama Dzogo Worila.

Parera melanjutkan, sampai di Malaka, Moang Lesu bertemu dengan Gubernur Malaka. Kepadanya ia menyampaikan maksud dan tujuan kedatangannya yaitu mencari "Tanah Moret".

Gubernur Malaka pun menanggapi penyampaian Moang Lesu bahwa ada kehidupan yang bahagia dan kekal setelah kematian di dunia ini. Untuk mendapatkan itu Moang Lesu harus mengikuti persyaratan-persyaratan yakni membangun gereja dan mengikuti ajaran-ajaran gereja.

Moang Lesu pun menyetujui persyaratan-pesyaratan tersebut dan siap melakukan itu semua. Selanjutnya, ia pun mengikuti pelajaran Agama Katolik, pelajaran ilmu politik, dan pemerintahan selama 3 tahun.

Setelah itu ia dibaptis dengan nama Don Alexius Ximenes da Silva dan dilantik menjadi Raja Sikka oleh Gubernur Tanah Malaka.

Selama 3 tahun ia di Malaka. Lalu memutuskan untuk kembali ke Sikka. Sebelum pulang, ia menghadiahkan Gubernur Malaka dengan sejumlah emas dan wewangian yang dalam bahasa Sikka disebut "ambar menik" (muntahan ikan paus).

Sebaliknya, Gubernur Malaka nenghadiahkan Moang Lesu berupa Salib Senhor, Patung Meninung (Patung Kanak-kanak Yesus sebagai Raja), Tugur Griang (panji yang bergambar orang kudus), Regalia kerajaan dan sejumlah batang gading berukuran besar dan sedang.

Sekitar tahun 1960, Moang Lesu pun pulang ke Sikka dan didampingi seorang guru agama berkebangsaan Portugis bernama Agustino Morenho.

Setibanya di Sikka, Agustinho Morenho menyelenggarakan upacara pengukuhan kembali Moamg Lesu menjadi Raja Sikka.

Para peziarah mengikuti prosesi Logu Senhor di Gereja Santo Ignatius Loyola (Gereja Tua Sikka), Kampung Sikka, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Jumat (19/4/2019) malam.KOMPAS.com/NANSIANUS TARIS Para peziarah mengikuti prosesi Logu Senhor di Gereja Santo Ignatius Loyola (Gereja Tua Sikka), Kampung Sikka, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Jumat (19/4/2019) malam.
Setelah itu, ia mulai mengajar iman Katolik kepada keluarga Raja Sikka. Ia juga memimpin upacara Liturgi Gereja yaitu Liturgi Logu Senhor pada hari raya Jumat Agung yang dalam bahasa Sikka "Sexta Vera".

Ia menerangkan bahwa Logu Senhor berarti berjalan di bawah usungan Salib Senhor sambil membawa lilin yang bernyala seraya menyampaikan doa dan intensi dalam hati dan semoga dikabulkan oleh Tuhan Yesus yang menderita dan wafat di salib hari itu.

"Salib Senhor adalah suatu rahmat dan kekuatan dari Tuhan yang dapat menyembuhkan orang dari segala jenis penyakit yang sulit disembuhkan secara medis. Misalnya yang belum memiliki keturunan bahkan juga membebaskan orang dari penderitaan apa pun," terang Orestis Parera.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com