“Tarian Tebe ini memang menjadi ungkapan rasa dan luapan kegembiraan. Tentunya sangat menarik bila mempelajari lebih lanjut isi dari syair dan pantun yang dilantunkan. Selain sarat nilai, Tari Tebe ini juga sagat terkenal,” terang Ricky lagi.
Popularitas Tari Tebe ini pun serupa dengan Tari Likurai. Tari Likurai bahkan digunakan sebagai opening ceremony Asian Games 2018.
Filosofi tinggi juga dimiliki Tari Likurai. Tarian ini jadi ungkapan rasa gembira. Tari Likurai dibawakan masing-masing 10 penari pria dan wanita.
Gerakannya khas. Gerak tubuh antara penari pria dan wanita berbeda. Gerak penari wanita didominasi oleh gerakan tangan yang memainkan kendang. Kedua kakinya pun menghentak bergantian. Tubuhnya melenggak ke kanan dan kiri sesuai irama.
Kemudian untuk gerakan penari pria didominasi permainan pedang. Posisi kedua kaki juga sama-sama menghentak hingga terlihat dinamis.
Dinamika menjadi berwarna karena ada gerakan merunduk dan berputar.
Menteri Pariwisata Arief Yahya pun turut mengapresiasi pagelaran KMP-MK 2019.
“Semua nilai kebaikan ditampilkan di konser ini. Komposisinya luar biasa. Bukan hanya itu, atraksi, aksesibilitas, dan amenitas menuju Malaka juga bagus. Kami tunggu Anda di Malaka. Enjoy Tanah Timor,” ujarnya.
Sebagai informasi, selain tarian kolosal, konser tersebut juga menghadirkan penyanyi Timor Leste (Tiles) Maria Vitoria dan penyanyi asal Indonesia Bondang Prakoso.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.