Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/05/2019, 17:08 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com – Menikmati kesegaran air terjun di kawasan pegunungan merupakan aktivitas yang menyenangkan untuk mengisi liburan. Selain segar, air yang bersumber langsung dari pegunungan juga sejuk dan dingin.

Air terjun yang sejuk, segar, dan dingin tentunya ada di kawasan pegunungan dengan lebatnya pepohonan. Selain itu, air terjun dengan kondisi tersebut juga berada di ketinggian setidaknya sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Baca juga: Telaga Claket, Miniatur Ranu Kumbolo di Wonogiri

Bagi warga Wonogiri dan sekitarnya, ada satu air terjun yang begitu sejuk dan segar di kabupaten dengan slogan “Sukses itu”. Obyek wisata itu bernama Air Terjun Muncar.

Lokasi Air Terjun Muncar berada di Desa Bubakan, Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri. Lokasi obyek wisata ini tidak jauh dari Bendungan Candi Muncar yang berbentuk seperti telaga di kaki pergunungan hijau.

Menembus hutan dan semak

Sejatinya, Air Terjun Muncar merupakan sumber dari Telaga Muncar yang berada di tengah hamparan Pergunungan Lawu Selatan. Rute menuju Air Terjun Muncar bisa ditempuh dari pintu masuk Bendungan Candi Muncar.

Namun jika Bendungan Candi Muncar tidak jauh dari area parkir kendaraan, menuju Air Terjun Muncar tidaklah demikian. Pengunjung harus berjalan kaki melalui jalan setapak selama kurang-lebih satu jam untuk sampai ke titik air terjun.

Baca juga: Menikmati Sejuk dan Asrinya Alam di Bendungan Candi Muncar Wonogiri

Jalan setapak menuju Air Terjun Muncar berada di celah-celah pegunungan yang menjulang tinggi. Awal perjalanan, jalan setapak masih terlihat jelas. Namun semakin jauh melangkah, beberapa titik jalan setapak akan cukup terhalang oleh rumput yang cukup rimbun.

Perjalanan menuju Air Terjun Muncar Wonogiri melewati jalan setapak.Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Perjalanan menuju Air Terjun Muncar Wonogiri melewati jalan setapak.
Tak jarang pengunjung harus berjalan sambil menyingkirkan dahan rumput yang melintang di depannya. Selain itu, tantangan selanjutnya adalah pengunjung harus melintasi beberapa aliran sungai. Untungnya aliran sungai dangkal tidak terlalu deras.

Kondisi jalan cukup datar, setidaknya sampai tengah perjalanan. Jika sudah menjumpai tanjakan yang cukup terjal, itu menunjukkan jika menuju titik air terjun sudah sampai setengah jalan.

Baca juga: Gunung Gandul Wonogiri yang Cocok Didaki Ketika Musim Hujan

Tanjakan terjal tidak hanya satu. Nantinya cukup banyak tanjakan dan turunan yang harus dilalui. Kondisi itu membuat perjalanan cukup melelahkan, terutama bagi mereka yang datang tanpa persiapan fisik.

Untungnya hutan di sepanjang jalan setapak cukup lebat sehingga panas matahari siang ketika cerah tidak terasa. Namun jika mendung, kondisi jalan setapak akan cukup suram, gelap, dan menyeramkan.

Dihinggapi lintah

Hutan dan semak yang cukup lebat membuat kondisi jalan setapak menjadi becek, licin, serta lembab pada musim hujan. KompasTravel mengalami sendiri kondisi jalan seperti itu saat menuju Air Terjun Muncar, Rabu (17/04/2019) lalu.

Menapaki jalan setapak di musim hujan ternyata bukan hanya harus berhadapan dengan kondisi becek dan licin. Pengunjung hendaknya bersiap jika kakinya dihinggapi hewan khas musim hujan, yakni pacet.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Hotel Angker di Solo Jadi Rumah Hantu Terbesar di Indonesia 

Hotel Angker di Solo Jadi Rumah Hantu Terbesar di Indonesia 

Jalan Jalan
Kabupaten Semarang Punya Banyak Potensi Wisata, tapi Belum Dioptimalkan

Kabupaten Semarang Punya Banyak Potensi Wisata, tapi Belum Dioptimalkan

Travel Update
Dana Kepariwisataan Ditargetkan Beroperasi pada Pertengahan 2024

Dana Kepariwisataan Ditargetkan Beroperasi pada Pertengahan 2024

Travel Update
Malaysia Masih Urutan 1 Negara Penyumbang Wisman Terbanyak ke Indonesia

Malaysia Masih Urutan 1 Negara Penyumbang Wisman Terbanyak ke Indonesia

Travel Update
Legenda Bukit Batu Garudo di Pesisir Selatan, Konon dari Burung Garuda yang Mati

Legenda Bukit Batu Garudo di Pesisir Selatan, Konon dari Burung Garuda yang Mati

Travel Update
Harga Tiket DTW Ulun Danu Beratan Naik mulai 1 Januari 2024

Harga Tiket DTW Ulun Danu Beratan Naik mulai 1 Januari 2024

Travel Update
Indahnya Panorama bagai Surga di Puncak Bukit Batu Garudo, Pesisir Selatan

Indahnya Panorama bagai Surga di Puncak Bukit Batu Garudo, Pesisir Selatan

Jalan Jalan
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Solo PP Desember 2023, mulai Rp 746.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Solo PP Desember 2023, mulai Rp 746.000

Travel Update
Rute ke Jembatan Akar di Sayegan, Sekitar 30 Menit dari Tugu Jogja

Rute ke Jembatan Akar di Sayegan, Sekitar 30 Menit dari Tugu Jogja

Travel Tips
Sunrise Hill Bandungan: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Sunrise Hill Bandungan: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Jalan Jalan
Keindahan Jalan Raya Penelokan Kintamani, Lokasi Minimarket dengan Panorama Indah di Bali

Keindahan Jalan Raya Penelokan Kintamani, Lokasi Minimarket dengan Panorama Indah di Bali

Jalan Jalan
Jembatan Akar di Sayegan Yogyakarta, Spot Estetis untuk Foto

Jembatan Akar di Sayegan Yogyakarta, Spot Estetis untuk Foto

Jalan Jalan
Sandiaga Targetkan 200-250 Juta Pergerakan Wisnus Saat Nataru 2024

Sandiaga Targetkan 200-250 Juta Pergerakan Wisnus Saat Nataru 2024

Travel Update
Penumpang KRL di Stasiun Tugu Yogyakarta Kini Punya Pintu Keluar-Masuk Khusus

Penumpang KRL di Stasiun Tugu Yogyakarta Kini Punya Pintu Keluar-Masuk Khusus

Travel Update
Gunung Marapi Meletus, Sandiaga Optimistis Wisata Minat Khusus Tidak Terdampak

Gunung Marapi Meletus, Sandiaga Optimistis Wisata Minat Khusus Tidak Terdampak

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com