Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sensasi Berenang Bersama Ikan Nemo di Sabang…

Kompas.com - 06/05/2019, 05:00 WIB
Masriadi ,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi


SABANG, KOMPAS.com – Puluhan rombongan jurnalis dari Kota Lhokseumawe tiba pagi sekali,Rabu (1/5/2019) di Pelabuhan Ulee Lhee, Banda Aceh. Mereka bersiap dengan menggunakan kapal lambat menuju Kota Sabang,Provinsi Aceh.

Subuh baru saja pergi saat rombongan menaiki kapal berbadan besar itu. Sejumlah mobil yang dikendarai turut serta ke perut kapal. Butuh waktu dua jam untuk menepi ke Pelabuhan Balohan, Kota Sabang.

Pagi itu langit terlihat cerah, gulungan ombak menghantam lambung kapal tidak begitu terasa bagi penumpang di atasnya. Tepat pukul 10.00 WIB, kapal melepas sauh. Menepi di pelabuhan menurunkan penumpang.

Dari Balohan, rombongan langsung menuju Iboih. Surga dunia yang paling tersohor di pulau mirip model huruf—W—itu. Di sinilah lokasi paling tepat untuk snorkeling.

Sejumlah artis dalam dan luar negeri kerap bersantai di lokasi ini. Di sekitar Pantai Iboih, juga tersedia villa untuk menginap.

Rombongan wartawan bersiap untuk senorkeling di Pantai Iboih, Kota Sabang, Provinsi Aceh, Rabu (1/5/2019)KOMPAS.com/MASRIADI Rombongan wartawan bersiap untuk senorkeling di Pantai Iboih, Kota Sabang, Provinsi Aceh, Rabu (1/5/2019)

Begitu tiba di bibir Pantai Iboih, sejumlah warga lokal langsung memandukan jasa untuk senorkeling. Seluruh perlengkapan tersedia di sana, mulai kacamata, hingga kamera tahan air untuk berfoto.

Penyedia jasa snorkeling menyediakan paket jasa, seperti kamera bawah air seharga Rp 200.000 per kamera, dan jasa boat Rp 200.000 per boat. Satu boat bisa diisi enam sampai delapan orang. Tergantung ukuran tubuh wisawatan yang menaikinya.

Jika Anda tak biasa snorkeling dan berenang, jangan khawatir. Ada pemandu professional yang siap memandu dengan tarif seharga Rp 200.000.

Pemandu akan turut serta selama anda menikmati taman bawah laut pulau itu. Butuh waktu sekitar 15 menit dari darat menuju lokasi bawah laut.

Wisatawan berfoto dengan kamera tahan air di Pantai Iboih, Kota Sabang, Provinsi Aceh, Rabu (1/5/2019)KOMPAS.com/MASRIADI Wisatawan berfoto dengan kamera tahan air di Pantai Iboih, Kota Sabang, Provinsi Aceh, Rabu (1/5/2019)
Di dalamnya, ikan nemo dan sejumlah ikan lainnya siap menunggu. Ikan aneka warna itu siap menemani anda menikmati kekayaan ciptaan Tuhan nan sempurna.

Bahkan, aneka ikan itu berenang dengan santai. Ikan-ikan terlihat sangat akrab dengan para wisatawan yang sedang berenang.

Itu pula menjadi keindahan dan sensasi sendiri. Aneka pose foto bawah laut menjadi buruan para wisatawan. Seluruh foto itu indah dan sangat instagramable.

“Rasanya tak lengkap kalau ke Sabang belum diving atau snorkeling. Kami ke Sabang kali ini tujuan utamanya bermain sepak bola, namun sekaligus snorkeling,” sebut Fazir Ramli, wartawan yang tergabung dalam Jurnalis Pase Football Club (JPFC) Lhokseumawe.

Rombongan wartawan bersiap untuk senorkeling di Pantai Iboih, Kota Sabang, Provinsi Aceh, Rabu (1/5/2019)KOMPAS.com/MASRIADI Rombongan wartawan bersiap untuk senorkeling di Pantai Iboih, Kota Sabang, Provinsi Aceh, Rabu (1/5/2019)

Ucapan Fazir diaminkan Ayi Jufridar. Baginya, Iboih memiliki pesona tersendiri. Dengan kebersihan pantai dan udara nan sejuk. Apalagi keindahan taman bawah laut yang sungguh alami.

“Sabang harus dipromosikan ke dunia luar. Agar industri wisata tumbuh, dan pendapatan daerah bertambah. Perlu upaya serius mempromosikan obyek wisata ini,” kata Ayi.

Di Sabang,bukan hanya Iboih spot snorkeling dan diving. Masih terdapat dua lokasi lagi yaitu Gapang dan Rubiah. Cobalah di sana. Sensasi baru tentu tak bisa dilupakan. Berenang ditemani aneka ikan, aneka warna. Sabang selalu siap menanti Anda. Selamat mencoba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

Travel Update
8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

Jalan Jalan
Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Travel Update
5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

Jalan Jalan
6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

Hotel Story
5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

Travel Tips
3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

Travel Update
Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Jalan Jalan
The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

Travel Update
Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Jalan Jalan
Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Travel Update
Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Travel Update
Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Travel Update
Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta Akan Buka Kembali Juni 2024

Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta Akan Buka Kembali Juni 2024

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com