Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Brangko Pisang, Kue Tradisional Maumere pada Bulan Ramadhan

Kompas.com - 13/05/2019, 09:22 WIB
Nansianus Taris,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Jumat (10/5/2019), tepat pukul 16.00, suasana di Jalan Hasanudin, Kelurahan Beru, Kecamatan Alok, kota Maumere, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) penuh sesak dengan pengunjung.

Sedikitnya ratusan orang memadati kawasan yang terletak di pinggir pantai Selatan Flores itu. Umumnya pengunjung hendak jalan-jalan dan membeli kue dan minuman untuk berbuka puasa.

Setiap bulan Ramadhan Jalan Hasanudin ini selalu disulap jadi pasar oleh warga setempat. Sebuah pasar yang menjual kue-kue khas dan minuman khas yang dibuat khusus pada bulan Ramadhan.

Baca juga: Berburu Aneka Motif Tenun Ikat Sikka di Kota Maumere

Meski tidak resmi, setidaknya ada puluhan pedagang berjualan di Jalan Hasanudin ini.

Salah satu lopi jualan yang dipadati pengunjung sore itu milik ibu Wani. Ia menjual aneka macam kue khas yang dibuat khusus selama Ramadhan.

Pengunjung yang sedang membeli kue Brangko Pisang di Jalan Hasanudin, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Alok, kota Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Jumat (10/5/2019).KOMPAS.com/NANSIANUS TARIS Pengunjung yang sedang membeli kue Brangko Pisang di Jalan Hasanudin, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Alok, kota Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Jumat (10/5/2019).
Wani yang adalah umat Muslim itu mengatakan salah satu kue yang digemari pengunjung di tempat jualannya adalah kue Brangko Pisang.

"Orang banyak beli karena kue ini langka dan rasanya enak," kata Wani kepada Kompas.com, Jumat sore.

Baca juga: Liburan di Maumere? Jangan Lupa Mampir ke Kedai Kopi Kampung

Ia menjelaskan, kue Brangko merupakan makanan khas yang dijual saat puasa saja. Brangko Pisang ini adalah makanan khas dari Bugis, Sulawesi Selatan.

"Makanan lokal yang dijual saat puasa saja," ucapnya.

Ia menjelaskan adonan kue Brangko Pisang itu antara lain pisang, gula pasir, santan, telur, dan mentega.

Suasana di lopo jualan pedagang di Jalan Hasanudin, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Alok, kota Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Jumat (10/5/2019).KOMPAS.com/NANSIANUS TARIS Suasana di lopo jualan pedagang di Jalan Hasanudin, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Alok, kota Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Jumat (10/5/2019).
Adapun proses pembuatannya, pisang dihaluskan. Kemudiaian dicampur dengan gula, mentega cair, telur. Setelah itu, adonannya dibungkus dengan daun pisang. Lalu dikukus selama 30 menit.

"Kalau sudah rasa-rasa sudah masak, kuenya bisa dikasih keluar. Prosesnya sederhana dan bahannya juga tidak susah dicari," ungkap Wani.

Ia mengaku bisa membuat kue Brangko Pisang tersebut karena belajar dari orang Bugis yang menetap di Maumere.

"Kalau di sini kita tidak ada makanan khas. Makanya saya belajar buat kue ini. Alhamdulilah, saya bisa membuat dan rasanya enak," tutur Wani.

Wani mengungkapkan, ia dan warga lain menjual makanan dan minuman di Jalan Hasanudin itu setiap hari selama Ramadhan.

Suasana di lopo jualan pedagang di Jalan Hasanudin, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Alok, kota Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Jumat (10/5/2019).KOMPAS.com/NANSIANUS TARIS Suasana di lopo jualan pedagang di Jalan Hasanudin, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Alok, kota Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Jumat (10/5/2019).
"Mulai jam 2 sampai jam 6 sore kami jualan. Setiap hari saya jual kue Brangko Pisang sebanyak 50 buah. Semuanya laku terjual. Kue ini saya jual seharga Rp 10.000 untuk 5 buah. Saya jualan ini, untung bersihnya Rp 200 ribu per hari," ungkap Wani.

Ia menambahkan, pembeli kue Brangko Pisang itu bebas. Tidak terikat dari agama apa pun. Bahkan warga non Muslim banyak membeli kue ini.

Selain menjual kue Brangko Pisang, di lopo jualan ibu Wani juga ada kue salak dan bubur kacang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com