Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rute dan Harga Tiket Masuk Geoforest Watu Payung Turunan Tahun 2019

Kompas.com - 14/06/2019, 10:10 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

GUNUNGKIDUL, KOMPAS.com – Bagi para pemburu keindahan matahari terbit yang tinggal atau berdomisili di Yogyakarta dan sekitarnya, Geoforest Watu Payung Turunan merupakan tujuan yang tepat.

Keindahan matahari terbit, panorama alam, dan keunikan ornamen merupakan perpaduan sempurna yang tersaji di Geoforest Watu Payung Turunan. Tak hanya untuk memotret, obyek wisata ini juga pas untuk sekadar bersantai menikmati indahnya pagi.

Baca juga: Geoforest Watu Payung Turunan, Spot “Sunrise” Terbaik di Gunungkidul

Momen matahari terbit di sini paling pas dinikmati pada pertengahan Mei sampai pertengahan Juni. Saat it,u matahari berada di lintang utara sehingga sunrise akan terlihat di Geoforest Watu Payung Turunan. Selain itu, kondisi juga belum terlalu kering.

Geoforest Watu Payung Turunan berlokasi di tengah hamparan pegunungan Dusun Turunan, Desa Girisuko, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.

Rute menuju Geoforest Watu Payung Turunan

Jarak tempuh menuju Geoforest Watu Payung Turunan dari Kota Yogyakarta hanyalah sekitar 30 kilometer. Waktu tempuhnya adalah kurang-lebih satu jam perjalanan.

Dari Kota Yogyakarta, menuju Geoforest Watu Payung Turunan paling pas ditempuh melalui Jalan Imogiri Barat. Sesampainya di Kecamatan Imogiri, perjalanan diteruskan ke arah selatan di Jalan Imogiri-Siluk, bukan jalan menuju Makam Raja.

Baca juga: 4 Tips Liburan ke Geoforest Watu Payung Turunan Gunungkidul

Selanjutnya cukup ikuti jalan utama Imogiri-Siluk tersebut sampai Jalan Siluk-Panggang di area pegunungan. Setelah menyusuri jalan tersebut sejauh sekitar 10 kilometer, nantinya akan ditemukan plang penunjuk jalan menuju Geoforest Watu Payung turunan.

Perjalanan berlanjut dengan berbelok kiri (timur) meninggalkan Jalan Siluk-Panggang memasuki jalan yang lebih sempit. Meski demikian, kondisi jalan masih cukup baik dengan aspal yang mulus.

Nantinya tujuan ada di kiri jalan setelah melaju selama sekitar 2,5 kilometer. Selanjutnya perjalanan sudah sampai di kawasan Geoforest Watu Payung Turunan. Menjelang area parkir, terdapat pos retribusi di mana pengunjung harus membeli tiket.

Harga tiket masuk Geoforest Watu Payung Turunan

Di pos retribusi itu, pengunjung harus membeli tiket untuk masuk ke kawasan Geofroest Watu Payung Turunan. Tiket yang harus dibeli tidaklah mahal. Saat KompasTravel berkunjung pada Minggu pagi (19/05/2019) lalu, harga tiketnya hanya Rp 5.000.

Untuk berfoto di spot-spot foto yang tersebar di Geoforest Watu Payung Turunan, pengunjung tidak perlu membayar. Namun di spot Hasta Apsari, pengunjung harus membayar Rp 5.000 untuk berfoto maksimal selama tiga menit.

Matahari Terbit di Geoforest Watu Payung Turunan.Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Matahari Terbit di Geoforest Watu Payung Turunan.

Spot foto Hasta Apsari bisa dibilang merupakan ikon dari obyek wisata Geoforest Watu Payung Turunan. Di sinilah biasanya para pemburu sunrise memotret saat momen matahari terbit.

Tersedia pula jasa fotografer di spot Hasta Apsari ini dengan tarif Rp 3.000 per file foto. Namun saat kunjungan KompasTravel, tidak ada petugas jaga maupun jasa fotografer. Hal itu menyebabkan pengunjung tidak mengantre, bahkan berlama-lama di spot foto ini.

Salah satu ornamen yang Instagramable di Geoforest Watu Payung Turunan.Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Salah satu ornamen yang Instagramable di Geoforest Watu Payung Turunan.

Selain berfoto, pengunjung juga bisa melakukan aktivitas lain, yakni jemparingan atau memanah di Geoforest Watu Payung Turunan ini. Tarif untuk memanah hanyalah Rp 10.000 untuk 10 anak panah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com