Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macet Parah Usai Dieng Culture Festival 2019, Perjalanan 2 Menit Jadi 1 Jam

Kompas.com - 06/08/2019, 09:05 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

BANJARNEGARA, KOMPAS.com – Gelaran Dieng Culture Festival (DFC) memang selalu sukses menarik animo pengunjung yang besar setiap tahunnya. Pada DCF ke-10 atau 2019 pun masih dipadati banyak pengunjung.

Puncak kunjungan paling banyak Dieng Culture Festival adalah saat rangkaian acara Senandung Negeri di Atas Awan, Sabtu (3/8/2019). Sebanyak puluhan ribu orang memadati venue di Lapangan Pandawa, tempat acara itu berlangsung.

Baca juga: Lagu Tanah Airku Iringi Ribuan Lampion Dieng Culture Festival 2019

Banyaknya orang yang hadir membuat arus lalu-lintas orang begitu padat. Peserta yang ingin masuk ke lapangan harus mengantre dan berdesak-desakan. Hal itu tetap terjadi, meski panitia menyediakan beberapa pintu masuk.

Setelah acara usai, banyaknya orang juga membuat penonton yang ingin keluar harus berdesak-desakan satu sama lain. Menurut pengamatan KompasTravel yang ikut berdesak-desakan, hal itu terjadi karena ukuran akses keluar-masuk venue yang terlalu sempit.

Selain itu, banyaknya penonton tanpa tiket yang duduk di luar pagar venue Senandung Negeri di Atas Awan membuat akses masuk semakin terhalang.

Kemacetan parah usai Senandung Negeri di Atas Awan

Banyaknya orang tak hanya membuat arus lalu-lintas manusia menjadi padat. Usai acara Senandung Negeri di Atas Awan berakhit, kemacetan berpindah dari venue acara ke jalan di sekitar Dieng.

Tampak ratusan kendaraan, mulai dari sepeda motor hingga mobil atau minibus yang memadati jalan. Selain kembali ke penginapan, banyak juga pengunjung dari daerah lain seperti Kota Banjarnegara atau Wonosobo yang pulang usai acara selesai.

Baca juga: Kubro Siswo Tampil di Dieng Culture Festival 2019, Penonton Bisa Kesurupan

Banyaknya kendaraan yang memadati jalan pun membuat lalu-lintas di Dieng macet parah. Meski sudah diberlakukan jalan satu arah, strategi itu tidak berhasil membuat lalu-lintas kendaraan menjadi lancar.

KompasTravel pun sempat merasakan bagaimana parahnya kemacetan itu. Bahkan perjalanan dari Museum Aswatama hingga Terminal Suhuttle atau Pertigaan Aswatama yang jika normal ditempuh hanya dalam dua menit, malam itu bisa mencapai satu jam.

Semua kendaraan sempat berhenti sangat lama di jalan yang ada di depan Museum Kailasa. Kecepatan kendaraan pada malam itu bisa dibilang selambat lima meter per lima menit saking macetnya.

Selain karena jalan yang tidak terlalu lebar, banyaknya kendaraan yang keluar-masuk area parkir, hingga lalu-lalang manusia menjadi penyebab terjadinya kemacetan. Kendaraan yang nekat parkir di samping jalan pun semakin menambah parah kemacetan.

Baca juga: Pusakata Bikin Dieng Culture Festival 2019 Makin Syahdu

Menurut salah satu pedagang yang ditemui KompasTravel, kemacetan memang lazim terjadi saat penyelenggaraan Dieng Culture Festival setiap tahunnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com