Misal, lanjut Giri, pada Baju Kurung Teluk Belanga. Ini memiliki ciri kerah terbalik dan memiliki lima kancing yang menjadi simbol syariat Islam.
Adapun satu kancing besar berbentuk bros pada baju tersebut melambangkan keesaan Tuhan.
Giri juga menjelaskan, selain mengandung makna Ketuhanan, busana Melayu bisa mereprensentasikan kelas sosial pemakainya.
Baca juga: Siap-Siap, 8 Paket Wisata Pulau Penyengat Bakal Dirilis!
Contohnya pada busana Melayu putri yang umumnya memiliki ukuran lebar. Desain tersebut dibuat untuk menghindari kesan seksi.
Bahkan, pada lipatan kain luar baju tersebut bisa digunakan sebagai penanda status pernikahan si pemakai, baik wanita maupun pria.
Itu ditentukan dari gaya lipatannya. Bila lipatan terluar berada di sisi kanan, maka pemakainya sudah menikah. Namun, bila lipatan baju di sisi kiri, ini berarti ia masih berstatus lajang.
Lebih detail soal baju Melayu pria. Giri menerangkan sudah atau belum menikahnya laki-laki dapat dilihat dari panjang-pendeknya kain Songket.
Baca juga: Melancong ke Lhokseumawe, Belilah Songket Aceh
Jika ujung terbawah kain berada di atas atau di bawah lutut, maka pemakainya masih lajang. Mereka yang sudah menikah pun dikenali bila ujung Songket berada di bawah lutut.
Namun, apabila sampai menyentuh betis, maka pemakainya adalah alim ulama atau pemuka agama.
“Hal ini tentu menjadi pengetahuan baru bagi wisatawan. Untuk itu, silakan berkunjung ke Pulau Penyengat lalu nikmati Paket Wisata Budaya Traditional Dress Experience tersebut,” pungkasnya.
Lewat paket wisata Traditional Dress Experience ini, Menteri Pariwisata Arief Yahya optimis target wisatawan ke Pulau Penyengat bisa tercapai.
Baca juga: Muhibah Bugis Melayu Serumpun Pikat 219 Wisatawan Singapura
Dijelaskannya, dalam sebulan saja rata-rata ada 20-30 wisatawan mancanegara (wisman) yang sudah mencobanya.
Sementara itu, lanjut Arief, wisatawan nusantara (wisnus) yang datang dari Singapura, Malaysia, Tiongkok, Belanda, Swedia, hingga Afrika Selatan, bisa mencapai angka 100 orang sebulan.
“Traditional Dress Experience menawarkan suasana Melayu secara utuh. Wisatawan bisa memproduksi konten untuk media sosial. Mengenakan busana Melayu dengan background Petragne atau sisi lain Balai Adat akan direspon positif netizen,” pungkas Arief.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.