Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10.000 Mie Balap Dibagikan Gratis, Saatnya Mencicipi Mie khas Medan Ini

Kompas.com - 01/09/2019, 15:39 WIB
Silvita Agmasari,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Sebanyak 10.000 mie balap gratis dibagikan dalam acara Pucuk Coolinart Festival di Lapangan Plaza Medan Fair, Medan, Sumatera Utara.

Mie balap ini diberikan ke pengunjung dalam dua gelombang. Gelombang pertama pada Sabtu (31/8/2019) dan gelombang kedua pada Minggu (1/9/2019).

"Kami dihubungi oleh tim Teh Pucuk Harum Jakarta untuk memasak 10.000 porsi mie balap, karena sudah biasa sehari masak sampai 3.000 porsi kamu sanggupi," kata pemilik Mie Balap Mail, Ilham ditemui di Pucuk Coolinary Festival, Minggu (1/9/2018).

(Baca juga: Akhir Pekan, Ikuti Lomba Makan Mi Pedas dan Pesta Kuliner di Pucuk Coolinary Festival)

Ilham menyebutkan khusus acara Pucuk Coolinar Festival, ia memboyong 10 saudaranya. Lima orang untuk membantu memasak dan lima orang untuk menyajikan mie.

Persiapan dan proses memasak bahan makanan terbilang butuh banyak perhatian. Untuk membuat 10.000 porsi mie balap, mereka membutuhkan satu ton mietauw (kwetiauw), 3.000 butir telur, 100 kilogram daun bawang, dan 100 kilogram tauge untuk membuat 10.000 porsi mie balap.

Dalam sekali masak, Ilham dan saudaranya dapat memasak 20 porsi. Satu kali masak membutuhkan waktu lima menit.

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com