BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com – Selasa (24/8/2019) sekitar pukul 18.30 WIB, dengan perut keroncongan akibat menahan lapar, tim Merapah Trans Sumatera 2019 menyusuri jalanan di Bandar Lampung.
Tujuan kami cuma satu: gerai Mie Khodon yang konon paling legendaris di kota tersebut.
Dalam benak kami terbayang-bayang semangkuk mi berkuah kaldu nan kental, dengan topping telur dan sayur-mayur serta suwiran ayam.
Mobil perlahan mendekati Jalan Ikan Bawal yang merupakan satu-satunya lokasi gerai Mie Khodon.
Namun, harapan kami sirna ketika seorang pelayan dengan berkata dengan lantang, “Mie-nya sudah habis!”
Saya menghela nafas panjang. Merelakan bayang-bayang Mie Khodon ditelan bumi untuk sementara.
Baca juga: Bakso Sony, Satu Lagi Kuliner Legendaris di Bandar Lampung
Jumat (27/8/2019), kali itu sekitar pukul 16.00 WIB, tim Merapah Trans Jawa 2019 kembali menyusuri jalanan Bandar Lampung. Tujuan kami masih sama: gerai Mie Khodon yang bikin penasaran.
Beruntung jalan di depan gerai tersebut masih ramai. Mobil masih parkir berderet-deret. Gerai masih buka. Mi masih tersedia!
Saya langsung memesan semangkuk mie kuah. Beberapa teman memesan mi goreng. Ada juga yang memesan mi nyemek, perpaduan antara kuah dan goreng. Es jeruk selasih menjadi pelepas dahaga sore itu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.