Sekitar 30 menit berjalan, kami tiba di Cemoro Kandang. Sesuai dengan namanya, banyak pepohonan cemara di area ini. Ciri khas di setiap gunung yang banyak pohon cemara adalah desau daun cemara yang keras karena tertiup angin. Suaranya sangat khas di telinga.
"Dari Cemoro Kandang, sekitar 1,5 jam ke Kalimati," kata Gandrong. Dari papan informasi pendakian, jarak pendakian ke Kalimati sekitar 3,2 kilometer. Berdasarkan pengalaman, waktu tempuh saat mendaki akan selalu berbeda dengan realita karena perbedaan fisik masing-masing pendaki.
Baca juga: Mendaki Semeru, Mengenang Soe Hok-Gie dan Rudy Badil
Kami duduk sejenak sambil berbincang sejenak tanpa memikirkan apa yang terjadi di Jakarta. Pikiran saat itu hanyalah bagaimana cepat tiba di Kalimati dan kembali ke kemah.
"Oke kita lanjut," ujar Gandrong.
Janji 1,5 jam perjalanan ternyata buaian belaka. Kami harus berjalan di kontur pendakian yang naik turun, berdebu, dan terkadang harus melompati pepohonan yang tumbang. Ditambah lagi, tak ada pemandangan indah, tak ada pendaki lain yang melintas, serta udara yang semakin dingin menusuk kulit.
Perjalanan melewati Cemoro Kandang lazimnya ditempuh sore hari bila berangkat dari Ranupani pada pagi hari sekitar pukul 08.00 WIB. Pendaki biasanya tiba di Ranukumbolo pada siang hari sekitar pukul 12.00 WIB. Nah, Kalimati adalah pos terakhir untuk berkemah sebelum berjuang melewati leher Gunung Semeru menuju Puncak Mahameru.