Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seri Jejak Pendaki Semeru: Ada Kebakaran, Kami Gagal ke Mahameru

Kompas.com - 07/10/2019, 07:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

Dari Jambangan, api terlihat

"Dari Jambangan, api bisa terlihat," kata Gandrong begitu kami tiba di Pos Jambangan, di ketinggian sekitar 2.600 meter di atas permukaan laut.

Di Pos Jambangan malam itu, terlihat dua tenda berdiri di bagian tanah yang datar. Ada meja dan kursi di depannya, menandakan ada kehidupan yang tersisa di lereng Gunung Semeru. Gandrong menyebut tenda itu milik rombongan pendaki mancanegara yang awalnya berencana ke menjejak Mahameru.

Dari dekat tenda itu, api yang melahap Arcopodo dan Kalimati terlihat jelas dengan mata telanjang. Kape menyiapkan tripod dan kamera untuk memotret. Sementara itu, saya berbincang dengan pemandu pendaki mancanegara yang tetiba keluar dari tempat peristirahatan sementaranya.

Baca juga: Soe Hok Gie, Gunung Semeru, dan Lembah Mandalawangi

"Api membakar semak-semak dan pohon cemara gunung yang besar," kata Rizal, si pemandu pendaki mancanegara itu.

Menurutnya, api di Kalimati menjalar sekitar lebih dari 150 meter ke arah puncak. Di belakang pos pendakian Kalimati, lanjutnya, api juga terlihat.

Gandrong mengajak kami untuk mendekat ke Kalimati dengan beberapa catatan. Hanya sebagian anggota tim yang diperkenankan untuk berangkat. Gandrong menunjukkan rekannya, Juan, untuk menemani tim pergi ke Kalimati.

"Ke Kalimati dekat kok, paling cuma 10 menit," ujar Gandrong. Kali ini Gandrong sedikit benar. Waktu tempuh ke Kalimati meleset 3 menit dari ucapannya.

Di Kalimati, api semakin jelas terlihat. Kepulan asap di leher Gunung Semeru serta api terlihat besar. Di sekitar Kalimati tepatnya di belakang pos pendakian Kalimati, api juga masih menyala meskipun kecil. Suara-suara batang pohon yang ambruk menghantam tanah juga terdengar.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com