Pada masa kolonial, di tengah Benteng ini terdapat meriam besar yang digunakan Belanda sebagai pertahanan kawasan maritim Hindia Belanda, khususnya Batavia. Benteng yang melingkar disertai pintu-pintu besar di sekitarnya, turut mendukung kerja meriam yang dapat bermanuver 360 derajat.
Kisah menarik lainnya dari pulau ini adalah kisah penguburan para tahanan Belanda yang dieksekusi. Pulau Kelor dulu dinamakan Pemerintah Hindia Belanda sebagai Pulau Kerkhof yang artinya kuburan.
Baca juga: 5 Hal yang Tak Boleh Dilakukan Saat Menyelam di Kepulauan Seribu
Jika kamu membuka Google Maps dan mengetik Pulau Kelor, maka yang terjadi adalah munculnya nama ‘Kerkhof’ di sana. Karena sejarah kelam nan pilu yang terdapat di dalamnya, pulau ini juga masih dianggap angker.
“Kalau mau digali, mungkin masih ada sisa-sisa mayat yang dieksekusi di sini,” ujar Rosadi mengiyakan pertanyaan dari wisatawan tentang kuburan tahanan Belanda.
Tak cukup di situ, kisah kelam lagi datang dari tahun 1883 ketika gunung Krakatau meletus. Terjangan tsunami yang dihasilkan dari letusan tersebut membuat Benteng Martello rusak parah.
Untungnya, tak semua struktur bangunan rusak, sehingga masih bisa kita pelajari sejarahnya hingga masa kini.
Letusan Krakatau nan dahsyat tersebut ikut andil dalam meruntuhkan beberapa bagian bangunan dalam benteng tersebut.