Yang membedakan kopi arabica dari Sarongge dan tempat lain adalah, mempunyai body sedang dan asam lembut. Ada rasa segar buah dan sedikit manis di ujungnya. Arabica Sarongge, enak dinikmati ketika hangat dan juga dalam seduhan dingin.
Hal tersebut dikarenakan para petani kopi sarongge menanam arabica, bukan di hamparan kebun terbuka tetapi di bawah tegakkan hutan. Kopi Arabica di sini, ditanam dengan pola agroforestry. Mereka kembalikan kopi menjadi tumbuhan hutan.
Baca juga: Melihat Proses Pembuatan Tauco Tertua di Cianjur
"Yang inti sebenarnya agroforestry, jadi kita menanam kopi di bawah tegakan hutan. Jadi kalo lihat ada pohon puspa, pohon yang tinggi-tinggi itu juga ada pohon manggis, pohon apukat yang intinya untuk membuat si kopi tidak terpapar langsung dengan matahari," jelas Tosca.
"Karena kecepatan fotosintesisnya lebih lambat itu mempengaruhi rasa. Itu seperti kita membuat rendang yang cepat 1 jam dan yang 8 jam proses masaknya rasanya beda," tambahnya.