Melepas Penat di Cianjur, Coba Mampir ke Saung Sarongge

CIANJUR, KOMPAS.com - Saung Sarongge merupakan desa wisata edukasi yang berada di kawasan kaki Gunung Gede, Cianjur.

Di dalam Saung Sarongge disediakan untuk tempat rekreasi atau liburan dan juga terdapat aktivitas edukasi atau pendidikan tentang pertanian organik, pertenakan, dan workshop mengenai produk-produk UKM dari ibu-ibu desa Sarongge.

Kawasan yang terbuka untuk umum sejak 2013 ini, terdapat banyak hal yang bisa ditemui.

Baca juga: Kopi Sarongge, Kopi Khas Cianjur dengan Rasa Segar dan Manis

Kamu bisa menemukan perkebunan organik, peternakan, hutan yang masih terjaga, ada area kemah, kegiatan ibu-ibu yang mengelola bank sampah dan membuat barang barang daur ulang, dan masih banyak lagi.

"Iya ini terbuka luas untuk masyarakat yang ingin berwisata di Saung Sarongge, desa wisata edukasi ini untuk umun siapa saja yang ingin belajar dapat datang kemari," jelas Deni Mulyana, salah satu pengurus Saung Sarongge ditemui di Saung Sarongge, Cianjur, Kamis (8/10/2019).

Pengelola berharap jika dibukanya desa wisata ini bukan hanya untuk bersenang-senang, melainkan belajar bagaiaman makanan yang dikirim ke perkotaan merupakan hasil panen dari masyarakat desa.

Kompas.com / Gabriella Wijaya Kawasan perkebunan Saung Sarongge , Saung Sarongge merupakan desa wisata edukasi yang berada di kaki Gunung Gede Kabupaten Cianjur.

"Tujuannya agar tamu mengerti dari mana mereka makan, apa yang mereka dapat di Kota itu hasil kami dari sini. Bagaimana para petani itu ternyata susah, tidak mudah menanam makanan. Agar para pengunjung menghargai proses, menghargai profesi," jelas Wiwiek salah satu pengurus Saung Sarongge.

Dengan suasana yang sejuk dan asri, pemandangan hijau membentang, tempai ini bisa menjadi destinasi liburan yang tepat bagi kamu yang ingin melepas lelah dari dunia perkotaan.

"Kalau wisata kampung, menginapnya di Saung Sarongge ini atau di home stay, dirumah penduduk. Konsepnya live in, kalau disini kegiatannya seperti pertanian, workshop membuat sabun, dan belajar membuat kerajinan," kata Wiwiek.

Baca juga: Manisan Mulia Sari, Manisan Legendaris di Cianjur Sejak Tahun 1950-an