Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nikmatnya Bebek Timbungan, Makanan Khas Bali yang Mulai Langka

Kompas.com - 08/11/2019, 09:45 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

BEDUGUL, KOMPAS.com - Bali punya banyak kuliner nikmat, salah satunya bebek timbungan. Tak seperti ayam betutu mudah ditemukan, kuliner ini justru kian "langka."

Bebek timbungan merupakan hidangan dari bebek yang diolah secara tradisional dan memakan waktu lebih dari 12 jam.

Jangan putus asa dulu, kamu bisa tetap menikmati bebek timbungan di Restoran Bebek Timbungan – Balinese Heritage Cuisine yang berada di Secret Garden Village, Bedugul, Bali.

Sesuai namanya, restoran ini memiliki makanan andalan yaitu bebek timbungan.

Baca juga: Bebek Timbungan di Kaki Bedugul

Adalah Chef Ida Bagus Udiana, orang di balik sepiring bebek timbungan nikmat di restoran ini.

Chef Ida Bagus mengakui, bebek timbungan kian jarang ditemukan di Bali, karena proses memasaknya yang rumit dan sangat lama.

“Kenapa langka? Karena jarang ada yang mau masak, karena proses masaknya lebih dari 12 jam," ujar Chef Ida Bagus saat dihubungi Kompas.com, Rabu (7/11/2019).

Proses lama tersebut lantaran memakai bebek yang sudah tua dan dimasak menggunakan api kecil.

Baca juga: Cobain Bebek Bakar Kerto, Bebek Bumbu Bacem Asli Malang

Tak jarang, proses yang lama membuat orang enggan menghabiskan waktunya hanya untuk memasak bebek timbungan.

Asal muasal

Setiap makanan punya cerita sendiri, tak terkecuali bebek timbungan. Semula, kuliner khas Bali ini hanya dihidangkan pada ritual-ritual upacara adat Bali.

Adapun penyematan nama "timbungan" dikutip dari naskah kuno Dharma Caruban salah satu santapan Bali yang tradisional dalam upacara ritual.

Timbungan adalah cara mengolah masakan dengan berbahan dasar daging, hewan jenis unggas, dan ikan yang dimasukan kedalam bambu dicampurkan dengan rempah-rempah pilihan.

Baca juga: Icip-icip 4 Kuliner dengan Rempah Andaliman

Proses yang menentukan

Kompas.com/ gabriella wijaya
Seperti yang sudah diketahui, karena proses memasak yang memakan waktu seharian sampai 12 jam, tak heran jika daging bebek memiliki tekstur empuk dan bumbunya meresap hingga ke dalam daging.

Adapun untuk lebih nikmat dan terasa, bebek timbungan memakai bumbu dan rempah pilihan seperti cabai, jahe, daging kelapa yang dicincang dan lain-lain.

Selain bumbu, teknik memasak pun menentukan rasa.

Nah, khusus di Restoran Bebek Timbungan – Balinese Heritage Cuisine, Chef Ida Bagus memilih menggunakan proses tradisional, lengkap dengan bilah bambu sebagai wadah dari bebek timbungan.

Baca juga: Berburu Bebek Goreng di Surabaya, Ini 4 Pilihan Kedai Nasi Bebek

Kembali pada prosesnya, ada tahap marinate di mana bebek dan macam-macam bumbu serta rempah pilihan diungkep milimal empat jam.

Setelah itu, bebek dan bumbu di dalamnya dikukus selama kurang lebih delapan jam agar mendapatkan tekstur empuk dari daging bebek.

Hidangan 

Bebek Timbungan Bali di Luwus, Kawasan Bedugul, Kabupaten Tabanan, Bali.Kompas.com / Gabriella Wijaya Bebek Timbungan Bali di Luwus, Kawasan Bedugul, Kabupaten Tabanan, Bali.
Soal rasa, bebek timbungan boleh dibilang "juara". Rasa pertama kali yang dikecap saat suapan pertama bebek timbungan adalah rasa pedas.

Baca juga: 4 Tips Makan Pedas untuk Pemula

 

Setelah itu, disusul dengan rasa gurih dan asin dengan bau rempah.

Cita rasa dari cabe dan jahe sangat menusuk lidah ketika penikmatnya mengunyah rempah yang melekat di seluruh bagian bebek.

Selain itu, muncul tekstur daging kelapa cincang yang mengeluarkan rasa gurih saat dikunyah.

Hidangan bebek timbungan disajikan bersama tiga macam sambal yang pertama sambal ijo, lalu sambal terasi dan tak ketinggalan sambal khas Pulau Dewata--sambal matah.

Baca juga: Ingin Membuat Sambal Terasi yang Sangat Pedas, Perhatikan Tipsnya

Lalu tersedia makanan pendamping yang juga tak kalah segar, seperti urap kacang panjang khas Bali yang dimasak dengan bumbu dapur seperti kunyit, bawang merah, cabe, dan santan.

Pengunjung juga bisa memesan minuman tradisional yang menyegarkan seperti es daluman, es cendol, es rujak kelapa, es klanjur dan masih banyak lagi.

Dalam menu juga terdapat banyak sajian makanan yang patut dicoba seperti kerang bumbu kacang, nasi yasa, aneka sate lilit dan masih banyak lagi.

Berangkat dari tekat untuk mengenalkan bebek timbungan agar lebih dikenal para tamu wisatawan, Chef Ida Bagus mengangkat hidangan tersebut sebagai menu heritage.

Baca juga: Nikmatnya Olahan Bebek dengan Bumbu Genep Khas Bali

Sajian makanan khas di Restoran Bebek Timbungan – Balinese Heritage Cuisine Bedugul menghidangkan santapan dengan mempertahankan komposisi dan cara pengolahan yang sesuai dengan resep warisan leluhur.

Nah, rasa saja tak cukup, karena pemandangan saat makan pun menentukan suasana.

Menyantap bebek timbungan di restoran ini makin lengkap karena ditemani oleh pemandangan alam yang hijau dan asri serta hawa sejuk Bedugul yang khas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com