Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Festival Tempe 2019, Tiada Lagi Gengsi Makan Tempe

Kompas.com - 16/11/2019, 17:00 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.COM – Komunitas Lingkar Budaya Indonesia bekerja sama dengan Museum Benteng Heritage dan Persaudaraan Peranakan Tionghoa Warga Indonesia (PERTIWI) menggelar Festival Tempe 2019  di Museum Benteng Heritage, Pasar Lama, Tangerang, Sabtu (16/11/2019). 

Festival ini mengampanyekan tempe sebagai makanan sehat yang bisa mencegah stunting atau kekurangan gizi pada anak. Sampai saat stunting merupakan salah satu masalah besar bagi anak Indonesia.

“Tempe luar biasa karena gizinya tinggi. Kita tahu ada yang namanya stunting, lebih dari 30 persen anak indonesia kekurangan gizi, kekurangan protein. Kita mau tempe bisa mendunia,” ujar Udaya Halim, pendiri Museum Benteng Heritage dan perwakilan Persaudaraan PERTIWI ketika ditemui Kompas.com di acara Kick Off Festival Tempe 2019, Sabtu (16/11/2019).

Baca juga: Selain Tempe Goreng, Tempe Bisa Diolah jadi Burger dan Cookies

Di Festival Tempe ini, para pengunjung bisa mengikuti aktivitas yang menarik. Mulai dari diskusi mengenai manfaat tempe hingga demo masak yang menggunakan bahan tempe.

Demo masak ini dipandu oleh pemilik restoran dan penggemar tempe Eek Kee Ho.

Tak hanya itu saja, para pengunjung juga disajikan beragam makanan olahan tempe yang unik. Mulai dari makanan tradisional Indonesia seperti sambal goreng tempe, tempe pare, tempe cabe hijau dan masih banyak lagi.

Beberapa makanan unik lainnya ada olahan spaghetti tempe, beragam canape dari tempe, tempe sambal dabu, burger tempe, dan hummus tempe.

"Kalau Anda lihat di sini, spaghetti pun dengan tempe bisa jadi enak. Jadi tidak boleh gengsi makan tempe itu makanan orang kampung,” jelas Udaya Halim.

Udaya mengatakan Festival Tempe 2019 merupakan acara kick off atau permulaan.

“Tahun depan kita harapkan ini jadi gaung dan diadakan nasional. Rencana berikutnya tahun depan ya kami support secara nasional mungkin di Yogyakarta dan di banyak tempat lainnya," pungkas Udaya. 

Baca juga: Tips Mengolah Tempe jadi Ragam Hidangan Unik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com