Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Pulau Penyengat, Pulau Hadiah Pernikahan sampai Pusat Pertahanan

Kompas.com - 02/12/2019, 20:06 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

Perjuangan Raja Haji Fisabililah pun berakhir kala dirinya tewas di Teluk Ketapang, Malaysia pada 1784.

Pulau Penyengat memiliki peran penting dalam jatuh bangunnya Kesultanan Riau-Lingga-Johor-Pahang. Terutama pada awal perebutan tahta Kesultanan Johor kala Raja Kecil melawan saudaranya, Tengku Sulaiman.

Saat itu Tengku Sulaiman dibantu oleh lima orang bangsawan Bugis, Daeng Perani, Daeng Marewah, Daeng Chelak, Daeng Kemasi, dan Daeng Menambun.

“Dari persekutuan mereka ini mulai muncul hubungan kuat antara Melayu-Bugis yang terus berlanjut hingga akhir masa kerajaan. Banyak bangsawan Melayu yang menikah dengan bangsawan Bugis dan menghasilkan keturunan Melayu-Bugis,” jelas Raja Farul atau yang akrab disapa Farul, salah satu interpreter kami dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pulau Penyengat.

Kehidupan masyarakat pun berlangsung semakin ramai di Pulau Penyengat hingga akhirnya Kesultanan Riau-Lingga-Johor-Pahang menemukan titik akhir.

Saat terjadi perang saudara kembali antara keturunan Sultan Mahmud dan Engku Puteri Raja Hamidah yaitu Tengku Abdurrahman dan Tengku Husein.

Tengku Abdurrahman diangkat menjadi sultan oleh Raja Jakfar, kakak dari Raja Hamidah. Sementara Raja Hamidah tidak menyetujuinya karena menganggap Tengku Husein sebagai anak sulung Sultan Mahmud lebih berhak untuk naik takhta.

“Peperangan antar keduanya ini semakin diperparah dengan Tengku Abdurrahman yang didukung oleh Belanda. Dan Tengku Husein yang didukung Inggris. Husein juga dijanjikan wilayah Singapura untuk diperintah,” jelas Farul.

Singkatnya, menurut Farul, perpecahan ini dimenangkan oleh Tengku Abdurahman yang menjadi sultan terakhir Kesultanan Riau-Lingga-Johor-Pahang.

Belanda yang tidak mau menepati janji, membuat Tengku Abdurahman mundur dari jabatannya sebagai sultan.

Sejarah panjang Pulau Penyengat yang berperan penting dalam berdirinya Kesultanan Riau-Lingga-Johor-Pahang juga membuat banyaknya situs bersejarah dan makam para keturunan Engku Puteri Raja Hamidah ada di sana. Beberapa di antaranya adalah Raja Ali Haji, Raja Ahmad, dan Raja Abdullah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com