Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Harga Melon di Jepang Mahal?

Kompas.com - 08/12/2019, 15:00 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Harga mahal buah melon di Jepang sempat membuat sejumlah pesohor Indonesia--Raffi Ahmad dan Jerome Polin--terheran-heran.

Hal ini terjadi saat Nagita Slavina, istri Raffi, membeli buah melon hampir Rp 1juta. Bahkan, jika dijumlahkan, total belanja buah-buahan Nagita mencapai Rp 2 juta-an.

Apakah lumrah harga buah di Jepang mahal?

Jawabannya adalah iya.

Baca juga: Jerome Polin Tertawa, Raffi Ahmad Geleng-geleng Lihat Nagita Beli Melon Seharga Rp 1 Jutaan

Di lansir dari The Guardian, satu melon dapat dijual seharga lebih dari 15.000 yen sekitar Rp 2 juta.

Lalu seikat anggur dengan harga 8.000 yen setara dengan Rp 1 juta dan stroberi putih premium seharga masing-masing satu buah 3.000 yen atau Rp 400.000.

Salah satu jenis buah melon paling dikenal adalah jenis crown melon. Melon ini banyak dijual di toko-toko buah mewah dan dipajang secara khusus.

Melon crown hanya dibudidayakan di wilayah perfektur Shizuoka, Jepang. Harga satu buah melon bisa mencapai Rp 2,8 juta.

Mengapa harga melon Jepang bisa cukup mahal? Adalah budidaya yang serius digarap petani setempat.

Perlu diketahui, crown melon adalah hasil persilangan dari beberapa jenis melon terbaik dan ditanam pertanam kali di kota Fukuroi, prefektur Shizuoka, pada tahun 1924.

Baca juga: Begini Cara Memilih Buah Melon yang Tepat

Dilansir dari agronet.id, melon ditanam dalam rumah kaca yang panas dan lembap, bukan di luar.

Pemilihan media rumah kaca agar dapat menyerap sinar matahari secara maksimum. Sementara itu suhunya diatur seperti di Mesir, asal buah melon itu.

Suhu yang dipertahankan dalam rumah kaca harus sekitar 42 derajat Celcius.

Crown melon juga ditanam dengan posisi yang agak berjauhan dari tanah.

Media tanam melon ini sedikit ditinggikan, jika dibandingkan dengan melon-melon yang diproduksi massal di kebun besar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com