Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Perang Klaim di Balik Lava Cake, Kue yang Antar Eric Juara MasterChef Indonesia

Kompas.com - 09/03/2020, 07:10 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - MasterChef Indonesia season 6 telah melahirkan juara baru yaitu Eric Herjanto. Ia mengalahkan Firhan Ashari saat Grand Final MasterChef Indonesia, Minggu (8/3/2020).

Adapun ronde kedua memasak dessert atau hidangan penutup telah mengantarkan Eric menjadi juara dengan perolehan poin 539, lebih tinggi empat poin dari Firhan yaitu 535.

Poin tersebut membuat Eric memperoleh total skor 2592 sedangkan Firhan 2483. Eric pun menjadi juaranya.

Baca juga: Bongko Pisang di MasterChef Indonesia, Ini 8 Kue yang Dibungkus Daun Pisang

Saat itu, Eric memasak dessert bernama Five Spice Molten Chocolate Cake with Ginger Crumble a Candied Kumquat. Eric memodifikasikan Molten Chocolate Cake dengan rempah.

Molten Chocolate Cake lebih dikenal dengan sebutan lava cake. Pada era tahun 1990-an sempat menjadi idola dessert.

Disebut lava cake karena saat kue dibelah maka keluaran cairan saus cokelat, layaknya lahar pada gunung berapi. 

Selain itu lava cake juga dikenal dengan sebutan kue truffle cokelat. Kue cokelat cair ini menjadi sangat umum, sehingga pada tahun 2013, penulis makanan Mark Bittman pernah menyatakannya sebagai "the Big Mac of Desserts".

Baca juga: Cara Membuat Kue Sarimuka Khas Lombok

Dessert Ice Cream Chocolava di Outback Steakhouse, yang telah membuka gerai barunya di Pasaraya Blok M, pada Rabu (14/3/2018).KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Dessert Ice Cream Chocolava di Outback Steakhouse, yang telah membuka gerai barunya di Pasaraya Blok M, pada Rabu (14/3/2018).
Sejarah Klaim Lava Cake dari dua chef

Dilansir Thrillist, siapa sangka, di balik kelezatan dan kepopuleran lava cake, ada sejarah perang klaim siapa orang pertama yang membuat kue ini.

Dua chef pada tahun 1980-an mengklaim menemukan kue itu. Masing-masing chef mengklaim dengan waktu yang berbeda--rentang enam tahun yaitu 1981 dan 1987.

Baca juga: McDonalds Luncurkan Burger Rendang, Burger Sambel Ijo dan Cake Klepon

Chef pertama yang memulai debut lava cake adalah Michel Bras. Chef legendaris asal Perancis ini pada 1981 mengklaim pertama kalinya hidangan itu di restoran Laguiole, Perancis.

Bras mengatakan pada Thrillist, ide itu datang kepadanya setelah perjalanan ski bersama anak-anaknya.

"Saya ingin menerjemahkan kesenangan saya ketika pulang ke rumah dan menemukan cangkir cokelat panas setelah seharian bermain ski," katanya.

Baca juga: 7 Bahan Makanan Super yang Cocok Jadi Isian Cokelat

 

Makanan penutup itu ia gagas selama dua tahun dan dipanggang di atas ramekins yang diisi dengan adonan kue cokelat. Pada bagian tengah kue, terdapat bola beku ganache yang terbungkus kue cokelat itu.

Pada saat kue dimasak, ganache tersebut akan meleleh, dan akhirnya menghasilkan kue yang hampir matang. Ketika dikeluarkan dari oven, kue ini agak sedikit mengempis.

Baca juga: Perjalanan Panjang Cokelat dari Biji hingga Layak Dimakan

Sejak itu, makanan penutup tersebut kian menyebar ke seluruh dapur kelas atas Eropa dan memantapkan dirinya sebagai makanan pokok hidangan penutup.

"(Popularitas) itu mencapai titik di mana kita secara praktis diwajibkan untuk membuatnya," kata Alain Ducasse kepada New York Times tahun 1991.

Ducasse adalah seorang chef asal Perancis yang terkenal dan kala itu dirinya tengah memasak di Monte Carlo.

Baca juga: Tips Buat Roti dan Kue ala Perancis di Rumah

Selang enam tahun kemudian tepatnya 1987, lava cake menjadi kian viral. Restoran Lafayette memiliki seorang chef bernama Jean-Georges Vongerichten, chef asal New York yang berusia 30 tahun kala itu.

Dirinya tengah membuat 500 kue cokelat lembap berpegang pada resep ibunya untuk pesta pribadi, namun secara amatir ia gagal karena meletakkan banyak kue dalam oven. Hal itu secara signifikan menurunkan suhu oven.

Ceritanya berawal saat ia mengambil kue yang ternyata belum matang dari oven.

"Jadi aku membuka oven itu dan cukup yakin, aku melihat ada lelehan di tengah-tengah kue. Aku tidak percaya kala itu bahwa baru saja menyajikan kue mentah," ujarnya.

Baca juga: 5 Olahan Cokelat yang Praktis Dibuat di Rumah, Tidak Pakai Oven

 

Workshop pembuatan cokelat di pabrik cokelat Teta Frida, Chocolate Village, SloveniaDok. Chocolate Village Workshop pembuatan cokelat di pabrik cokelat Teta Frida, Chocolate Village, Slovenia
Namun di luar dugaan, justru Vongerichten diundang masuk ke pesta dan dihadiahi tepuk tangan meriah oleh seisi ruangan karena kue tersebut.

Sehari kemudian, kue itu dinamai chocolate valrhona cake dan menjadi hidangan tetap menu makanan penutup di restoran.

Vongerichten hanya membutuhkan empat bahan resep yaitu melelehkan mentega dan cokelat secara bersamaan, menggabungkan campuran itu dengan kuning telur yang dikocok gula.

Kemudian memanggangnya dalam oven sampai bagian luarnya matang, serta menyisakan bagian tengah yang sedikit mentah.

Baca juga: Tempe Mendoan, Gorengan Setengah Matang Khas Banyumas

Hal ini berbeda dengan Bras yang menggabungkan komponen pada berbagai suhu untuk membuat lava cake.

Populer di tahun 1990-an dan masuk Disney

Sementara itu, chocolate valrhona cake menjadi kian populer di Lafayette. Pada tahun 1991, dalam beberapa bulan, replika kue ini dapat ditemukan pada menu makanan penutup era tersebut.

Salah satu restoran terbaik di New York City, Tom Colicchio menyajikan versi di Mondrian, William Yosses membuatnya di Bouley, dan Jacques Torres di Le Cirque.

Baca juga: Museum Sejarah Hip Hop East Cost Segera Dibangun di Bronx, New York

Beberapa chef ada yang membuat sesuai dengan metode Bras, namun kebanyakan meniru pendekatan Vongerichten. Mereka lebih memilih tengah yang kurang matang daripada inti ganache yang meleleh.

Kue cair itu juga sempat menjadi populer dan dinikmati oleh anak-anak ketika tiba di taman hiburan paling populer, Disney, pada tahun 1997.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com