Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lindung Cah Fumak, Makanan Khas Hakka Belut Dimasak dengan Tape Merah

Kompas.com - 16/03/2020, 14:08 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Berkunjung ke Restoran Angke belum afdol jika tidak mencoba makanan andalannya yaitu Lindung Cah Fumak.

Masakan China aliran Hakka ini memiliki banyak penggemar. Maka tak heran sajian ini ada sejak pertam kali Restoran Angke buka, tepatnya pada 1965.

Kompas.com berkesempatan mencicipi bagaimana rasanya Lindung Cah Fumak khas Restoran Angke tepatnya di cabang baru restoran yaitu daerah Gading Serpong, Tangerang, Rabu (11/3/2020).

Baca juga: Jangan Takut ke Hotel dan Restoran, Ada SOP Antisipasi Virus Corona

Namun apa sebenarnya Lindung Cah Fumak?

Marketing Communication Director Restoran Angke, Robby Tjahaja, mengatakan Lindung Cah Fumak merupakan belut goreng yang dicampur dengan sayur fumak dan tape merah.

"Jadi nanti ketika dimakan akan terasa aroma tape yang kuat. Itu berasal dari tape atau beras merah yang difermentasikan," kata Robby kepada Kompas.com.

Lanjut Robby, belut atau lindung yang digunakan berasal dari belut sawah liar karena akan lebih gemuk dibandingkan belut ternak.

Belut sawah biasanya akan memakan segalanya yang ada dibandingkan belut ternak yang diberi makan pelet dan teratur.

Baca juga: Harga 5 Makanan Mewah Tantangan MasterChef Indonesia, Ada Wagyu A5 dan Caviar

"Belut ternak rasanya beda, kami pernah coba itu dagingnya lebih tipis. Nah kalau liar kan dia makan apa saja, jadi lebih gemuk," jelasnya.

Tak berselang lama, Lindung Cah Fumak pun tiba di hadapan kami. Tampak satu piring berisi daging lindung yang sudah bercampur sayur fumak hijau.

Lindung Cah Fumak ala Restoran Angke.KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA Lindung Cah Fumak ala Restoran Angke.

Bagi yang baru pertama melihatnya, mungkin akan bertanya-tanya dari mana warna merah yang bercampur dari lindung dan sayur fumak.

Siapa saja yang pertama kali melihat, mungkin akan mengira makanan ini terasa pedas karena warna merah yang mencolok.

Ternyata, warna merah itu berasal dari tape merah atau beras merah yang sudah difermentasikan.

Baca juga: Belut Goreng Tepung, Camilan Khas Malang yang Bikin Nagih

 

Tak sabar, kami pun segera membuktikan apakah benar ada rasa tape dalam Lindung Cah Fumak.

Begitu kami menyendoknya, rasa tape yang asam dan manis begitu kuat di lidah. Namun rasa lain yang ada juga tidak hilang yaitu segarnya sayur fumak dan tentunya lindung goreng yang bertektur garing.

Ruang non VIP di lantai 1 Restoran Angke Gading Serpong, Tangerang, Rabu (11/3/2020).KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA Ruang non VIP di lantai 1 Restoran Angke Gading Serpong, Tangerang, Rabu (11/3/2020).

Robby menambahkan, tape merah banyak digunakan dalam berbagai makanan Hakka.

Rasa lindung goreng ini gurih, dan tidak keras. Ketika masuk ke mulut, lindung mudah dikunyah dan tidak alot.

Namun lindung atau belut sebenarnya agak sulit didapat ketika di musim kemarau. 

"Jadi kalau lindung ini kan musim kemarau susah dicarinya. Nah kalau kami enggak nemu lindung, ya kami gak akan jualan." jelas Robby.

Baca juga: Apa Itu Ikan Kinki? Ikan Mahal yang Jadi Tantangan MasterChef Indonesia

"Kami bilang ke tamu alasan tersebut. Daripada dipaksain pakai belut lain, nanti rasanya beda, mereka enggak akan mau datang lagi," jelasnya.

Tertarik menikmati Lindung Cah Fumak di Restoran Angke? Kamu bisa menyiapkan uang sekitar Rp 50.000 hingga Rp 100.000 per orangnya ketika datang ke restoran.

Bagi kamu yang tinggal di daerah Gading Serpong, Tangerang bisa menjajal restoran Angke yang baru membuka cabang di Graha Emerald Jalan Boulevard Gading Serpong Blok M5/7-8 seberang Hotel Atria, Tangerang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com