Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Wabah Corona, Kucing dan Rakun di Kafe Hewan Seoul Kesepian

Kompas.com - 07/04/2020, 13:36 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wabah virus corona ( Covid-19 ) yang melanda dunia termasuk Korea Selatan, berdampak pula pada kafe hewan di Seoul.

Bila biasanya hewan di sana bermain dengan pengunjung, sejak virus corona merebak kafe tersebut menjadi lebih sepi.

Dilansir dari Bangkok Post, salah satu kafe hewan yang terkenal di Seoul 2 Cats Cafe, sepi tidak ada pengunjung. Terlihat di sana bangku-bangku terbalik berdiri di atas meja.

Hari-hari biasanya para kucing di sana sibuk bermain dengan para pelanggan yang datang.

Namun kini, mereka terlihat kesepian dan hanya bisa menunggu pelanggan datang untuk bermain lagi.

Baca juga: Turis Berkurang karena Corona, Gajah Thailand Alami Kelaparan

Seekor kucing melintas di depan meja di Kafe 2 Cats cat di Seoul, Korea Selatan, 2 April 2020. Akibat virus corona, sejumlah bisnis di Korea Selatan mulai merugi menyusul pemberlakukan jarak sosial dan tinggal di rumah kepada warga. Namun kafe hewan tetap harus menjaga keberlangsungan hidup hewan meskipun sepi pengunjung.AFP/ED JONES Seekor kucing melintas di depan meja di Kafe 2 Cats cat di Seoul, Korea Selatan, 2 April 2020. Akibat virus corona, sejumlah bisnis di Korea Selatan mulai merugi menyusul pemberlakukan jarak sosial dan tinggal di rumah kepada warga. Namun kafe hewan tetap harus menjaga keberlangsungan hidup hewan meskipun sepi pengunjung.

Kafe hewan sepi pengunjung

Bangku di 2 Cats Cafe bisanya menjadi tempat pengunjung duduk untuk bermain dengan hewan-hewan di masa sebelum pandemi.

Selain menjadi tempat nongkrong, sejumlah kafe hewan di Korea Selatan ini menawarkan pengalaman ngopi bersama kucing dan hewan peliharaan lainnya.

Ada pun kafe hewan yang memelihara hewan eksotis seperti wallaby, rakun, dan meerkat. Kafe ini bernama Eden Meerkat Friends Cafe di Seoul, Korea Selatan.

Sekelompok meerkat sedang melihat keluar dari kandang mereka di kafe binatang Eden Meerkat Friends di Seoul, Korea Selatan, 31 Maret 2020. Akibat virus corona, sejumlah bisnis di Korea Selatan mulai merugi menyusul pemberlakukan jarak sosial dan tinggal di rumah kepada warga. Namun kafe hewan tetap harus menjaga keberlangsungan hidup hewan meskipun sepi pengunjung.AFP/ED JONES Sekelompok meerkat sedang melihat keluar dari kandang mereka di kafe binatang Eden Meerkat Friends di Seoul, Korea Selatan, 31 Maret 2020. Akibat virus corona, sejumlah bisnis di Korea Selatan mulai merugi menyusul pemberlakukan jarak sosial dan tinggal di rumah kepada warga. Namun kafe hewan tetap harus menjaga keberlangsungan hidup hewan meskipun sepi pengunjung.

"Sembilan puluh persen dari pelanggan kami adalah orang asing, kebanyakan orang Cina, tetapi mereka berhenti datang sejak wabah koronavirus," kata Kim Min-ji anggota staf dari Eden Meerkat Friends Cafe dikutip dari Bangkok Post.

"Pelanggan Korea juga tidak banyak datang," tambahnya.

Bisnis animal cafe mengalami goncangan karena wabah virus corona.

Sebab para pelanggan yang berasal dari Korea Selatan harus menetap di rumah melakukan jarak sosial apa lagi para turis asing, mereka juga tidak bisa hadir.

Sekelompok wallabies sedang makan di kafe binatang Eden Meerkat Friends di Seoul, Korea Selatan, 31 Maret 2020. Akibat virus corona, sejumlah bisnis di Korea Selatan mulai merugi menyusul pemberlakukan jarak sosial dan tinggal di rumah kepada warga. Namun kafe hewan tetap harus menjaga keberlangsungan hidup hewan meskipun sepi pengunjung.AFP/ED JONES Sekelompok wallabies sedang makan di kafe binatang Eden Meerkat Friends di Seoul, Korea Selatan, 31 Maret 2020. Akibat virus corona, sejumlah bisnis di Korea Selatan mulai merugi menyusul pemberlakukan jarak sosial dan tinggal di rumah kepada warga. Namun kafe hewan tetap harus menjaga keberlangsungan hidup hewan meskipun sepi pengunjung.

Hewan tetap dirawat

Jika kebanyakan perusaan kafe memilih untuk memberhentikan stafnya, maka berbeda cerita dengan kafe hewan. Para karyawan dan staf harus menjaga hewan dan mengurusnya.

Baca juga: Di Rumah Aja Bikin Kangen Wisata Indonesia, Kelar Corona Ingin ke Mana?

Ji Hyo-yeon, pemilik Raccoon Cafe Table A, kafe yang juga menyimpan kura-kura dan kadal serta meerkat,  mengatakan beberapa orang menghindari kafenya setelah mendengar virus corona pertama kali disebarkan dari hewan liar.

Walaupun sepi dan nyaris tidak ada pendatang, masih ada pelanggan yang mengunjungi animal cafe.

Seekor kucing tidur di Kafe 2 Cats cat di Seoul, Korea Selatan, 2 April 2020. Akibat virus corona, sejumlah bisnis di Korea Selatan mulai merugi menyusul pemberlakukan jarak sosial dan tinggal di rumah kepada warga. Namun kafe hewan tetap harus menjaga keberlangsungan hidup hewan meskipun sepi pengunjung.AFP/ED JONES Seekor kucing tidur di Kafe 2 Cats cat di Seoul, Korea Selatan, 2 April 2020. Akibat virus corona, sejumlah bisnis di Korea Selatan mulai merugi menyusul pemberlakukan jarak sosial dan tinggal di rumah kepada warga. Namun kafe hewan tetap harus menjaga keberlangsungan hidup hewan meskipun sepi pengunjung.

 

Seorang pengunjung mengatakan bahwa hewan itu membantu meredakan stres mereka pada masa pandemi yang tegang.

Kala itu hanya ada dua pengunjung di Eden Meerkat Friends Cafe yaitu Hong Chan-wook dan pacarnya.

"Setelah menghabiskan seluruh waktu saya di rumah dan bosan, saya merasa disembuhkan dengan bertemu dengan hewan-hewan baru yang menggemaskan ini," jelasnya.

Korea Selatan adalah salah satu negara paling awal yang dilanda Covid-19 di luar China, tempat virus corona pertama kali muncul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

Hotel Story
4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

Hotel Story
5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

Jalan Jalan
Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com