JAKARTA, KOMPAS.com - Umat Kristen atau Katolik merayakan hari raya Paskah atau kebangkitan Yesus Kristus pada Minggu (12/4/2020).
Biasanya, umat akan saling mengucapkan Selamat Hari Raya Paskah satu sama lain ketika ibadah atau misa Malam Paskah dan Minggu Paskah selesai.
Namun, apa makna dari ucapan Paskah tersebut?
Seorang romo atau pastur yang melayani di Seminari Tinggi Santo Paulus Kentungan, Paskalis Bayu Edvra mengatakan ucapan tersebut dapat diartikan sebagai kelahiran baru bagi setiap umat.
Baca juga: Jumat Agung dan Pekan Suci, Inilah Rangkaian Perayaan Paskah Umat Kristen dan Katolik
"Karena Paskah itu identik dengan pertobatan dan perayaan penebusan Tuhan yang menebus dosa-dosa kita," kata Romo Bayu saat dihubungi Kompas.com, Kamis (9/4/2020).
Maka sebagai konsekuensinya, kita sebagai umat harus memperbarui hidup dan bertobat menjadi lebih baik lagi," lanjutnya.
Hal tersebut merupakan esensi dari perayaan Paskah. Oleh karena itu, kata dia, mengucapkan perayaan Paskah bagi umat beragama lain sebaiknya hanya mengatakan "Selamat Merayakan" saja.
Sementara bagi sesama umat Kristen atau Katolik, sejatinya hanya "Selamat melalui 40 hari berpantang dan berpuasa".
"Atau bisa juga mengatakan Selamat sudah melalui Retret Agung dalam iman kita selama satu tahun di mana umat merenungkan dosa-dosa, kelemahan, tetapi juga menemukan kekuatan dan rahmat dari Allah," jelasnya.
Ia mengatakan ucapan Paskah juga identik dengan umat yang berharap dibangkitkan bersama Yesus di dalam perbuatan-perbuatan baik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.