JAKARTA, KOMPAS.com – Bubur pacar cina jadi salah satu sajian wajib saat berbuka puasa untuk masyarakat Betawi sejak dulu.
Hal tersebut diungkapkan oleh Hj Cucu Sulaicha, dari tim pengembangan dan pelestarian budaya kebudayaan Betawi di Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB).
Menurut Cucu yang juga merupakan Dewan Pakar di Persatuan Wanita Betawi (PWB), sejarah pacar cina bisa dirunut jauh mulai dari masa pendatang Tionghoa yang bermukim di Batavia sejak abad ke-15 hingga 16.
"Namanya pacar cina sebab yang jelas itu masakan biasa dibuat oleh pendatang Tionghoa yang bermukim di Betawi dulu di Glodok dan sekitarnya," kata Cucu, Rabu (29/4/2020).
Baca juga: Saatnya Bikin Hidangan Takjil, Resep Bubur Sumsum Lembut dan Enak
Cucu menjelaskan pacar cina erat hubungan dengan asal muasal masyarakat Betawi yang merupakan campuran Cina dan Arab.
"Betawi sudah beasimilasi melalui perkawinan dengan bangsa Cina,” lanjutnya.
Biasanya, lanjut Cucu, pihak laki-laki Betawi yang mengambil perempuan Cina sebagai istri, dengan maksud syiar agama Islam.
Dari sanalah budaya Cina dan Betawi semakin bercampur membentuk budaya baru, termasuk soal kuliner, salah satunya adalah pacar cina.
Baca juga: Kangen Takjil Tanah Air, WNI di Islandia Jualan Takjil untuk Buka Puasa
Bubur pacar cina jadi sajian wajib bagi masyarakat Betawi tradisional. Cucu menceritakan, sejak kecil, setiap bulan puasa, ia dan keluarganya selalu membuat pacar cina sendiri.
"Jadi biji pacar cinanya bukan beli di warung pasti diolah sendiri. Itu yang pertama yang harus ada buat buka puasa,” papar Cucu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.