WNI lain yang tinggal di Australia, Farraz Theda, mengaku tidak begitu merasakan hal berbeda ketika berpuasa di sana. Farraz tinggal tepatnya di kota Melbourne.
Alasannya adalah karena ia tinggal bersama dengan teman-temannya yang sama-sama dari Indonesia.
"Hampir setahun tinggal di Australia, ini puasa pertama sih kebetulan. Di sini karena kebetulan serumah sama orang-orang Indonesia juga jadi masih berasa sih suasana puasanya," kata Farraz saat dihubungi Kompas.com, Senin (4/5/2020).
Baca juga: Puasa di Islandia Saat Corona: Tidak Ada Ibadah di Masjid dan Buka Bersama Makanan Khas Nusantara
Namun, sama seperti Delilah, ia merindukan kumandang azan seperti di Indonesia. Hasilnya, ia mengobati rasa rindu suara azan dengan mendengarkannya melalui gadget.
Momen Ramadhan di Australia yang pertama bagi Farraz, juga menjadi suatu hal yang baru terlebih selama masa pandemi.
Selain tidak bisa ibadah di masjid karena pemerintah telah menutup tempat ibadah sejak pertengahan Maret guna mencegah virus corona, ia juga mengaku hanya lebih banyak di rumah, termasuk dalam menempuh pendidikannya.
"Saya kuliah di University of Melbourne. Nah sekarang kuliah semuanya sudah online, jadi sehari-hari ya di rumah saja. Sebenarnya malah enak sih, karena jadi engga berasa puasanya," ujarnya sembari tertawa.
Baca juga: Cerita WNI di Islandia, Pernah Puasa Selama 22 Jam
Lanjutnya, Australia juga sedang memasuki musim dingin yang membuat ibadah puasa tidak begitu terasa melelahkan.
Sementara itu, kata dia, Pemerintah Australia tidak menerapkan kebijakan lockdown namun tetap memberlakukan social distancing yang ketat.
Menurut informasinya, untuk di Melbourne sendiri maksimal kegiatan di luar rumah hanya boleh dua orang.
Wabah virus corona juga membuat Farraz menunda untuk mudik ke Tanah Air lantaran close border yang diterapkan Australia.
"Tahun lalu sih rencananya pas winter break sekitar Juni sampai Agustus mau pulang, tapi karena pandemi, mau enggaK mau tertunda dulu," kata Farraz.
"Soalnya kan Australia close border ya, jadi kalau mau pulang ke Indonesia belum tentu bisa balik lagi ke sini. Takutnya jadi engga bisa lanjut kuliah semester depan," terangnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.