Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resep Sekubal, Kuliner Ramadhan dan Lebaran Khas Lampung yang Mirip Lontong

Kompas.com - 16/05/2020, 22:54 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Sekubal adalah sajian khas Lampung yang biasanya muncul pada Ramadhan dan Lebaran. Pada hari-hari biasa, sekubal cenderung sulit ditemukan.

Baca juga: 5 Hidangan Takjil Khas Lampung, Perkedel Manis sampai Sekubal yang Mirip Lontong

Menurut Mega Aria Monica, Sekretaris Perkumpulan Penyelenggaraan Jasaboga Indonesia (PPJI) DPD Lampung, beberapa wilayah seperti Lampung Barat menyatakan bahwa penganan ini berasal dari daerah mereka.

“Tapi sekubal atau segubal ini sudah sejak lama menjadi penganan khas hampir di seluruh wilayah provinsi Lampung.

Meskipun ada saja yang menjual sekubal di hari-hari biasa, tapi masyarakat Lampung selalu menyediakan hidangan ini pada hari istimewa seperti bulan Ramadhan, hari Lebaran, dan setiap perayaan pesta adat dan acara lainnya,” jelas Mega pada Kompas.com, Kamis (14/5/2020).

Sekilas, sajian ini mirip dengan lontong nasi yang dibungkus daun atau lemang khas Sumatera Barat.

Menurut Mega, baik lemang dan sekubal memang sama-sama berbahan dasar ketan dan santan kelapa. Namun keduanya punya cara yang berbeda dalam pembuatan dan proses memasaknya.

Sekubal uniknya bisa dimakan sebagai sajian manis maupun gurih, tergantung makanan pendampingnya.

“Hidangan ini sangat nikmat disantap dengan tapai ketan sebagai hidangan penutup atau dengan lauk rendang, gulai, sambal sebagai hidangan utama,” tutur Mega.

Mega juga membagikan resep membuat sekubal ini.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Good morning muanyaaaa ???????? . Nemu Sekubal di rumah Jiddah pas lebaran kemarin, tapi Sekubal yang ini dibawain MakWan dari Buyut (kalau nggak salah). Sekubal salah satu penganan atau kuliner khas di daerah Lampung, terbuat dari Beras Ketan yang proses memasaknya cukup rumit (googling sendiri untuk tau cara masaknya). Karena nggak seperti masak Ketan biasa. Sekubal ini biasanya nggak pernah absen jadi menu hidangan di hari spesial, seperti lebaran, bulan Ramadhan atau saat Begawi adat Lampung. Sekubal biasa dihidangkan untuk teman makan Opor, Rendang atau sayur lain saat lebaran. Tapi ada juga yang seperti di gambar, pakai Tape Ketan Hitam. Dimakan biasa juga enak kok, rasanya legit dan gurih. Dicocol sambal apalagi. . Kalo kamu suka sekubal di makan bareng apa niihh? . #Repost @melfeyadin . #Sekubal #kulinerlampung #sisalebaran #khaslampung

A post shared by kulinerlampung -Ale (@kuliner_lampung) on Sep 1, 2017 at 7:00pm PDT

Resep sekubal khas Lampung

Bahan-bahan sekubal

  • Garam secukupnya
  • 1 kilogram ketan, cuci bersih, lalu kukus
  • Santan dari 1 butir kelapa, rebus hingga berminyak
  • Daun pisang untuk bungkus sekubal

Cara pembuatan sekubal

Ambil ketan dan kukus hingga setengah matang. Kemudian ketan yang sudah dikukus itu letakkan dalam wadah.

Lalu sirami ketan tersebut dengan santan dan beri sedikit garam. Kukus lagi hingga matang. Sambil menunggu ketan matang, siapkan cetakan dengan ukuran 16 sentimeter dengan tebal 1 sentimeter.

Masukkan ketan dan santan tersebut ke dalam cetakan lalu cetak. Keluarkan dari cetakan, kemudian bungkus dengan daun pisang dan susun berlapis-lapis. Ikat daun pisang dengan tali.

Rebus selama kurang lebih dua jam. Lalu angkat, sekubal pun siap untuk disajikan dan dinikmati.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Good morning everybody ???????? . Pasti sangat sangat tau dong dengan penampakan di foto ini ???????????? . Inii diaaaa SEKUBAL atau ada juga yang menyebutnya SEGUBAL . Sekubal / Segubal merupakan penganan dari ketan yang dikukus dengan santan, dan kemudian dibungkus daun pisang. Sekubal merupakan salah satu kuliner khas Lampung yang masih banyak diminati. Manyantap sekubal biasanya ditemani dengan rendang daging, gulai, tapai ketan, kari, dan sebagainya. Kuliner ini biasanya dihidangkan saat Hari Raya baik Hari Raya Idul Fitri maupun Idul Adha dan juga pada saat pesta budaya masyarakat Lampung, seperti begawi adat ataupun khitanan. Proses pembuatan sekubal memerlukan waktu 8 sampai 10 jam, prosesnya antara lain proses merendam, menanak, mencetak dan meletakkannya di atas daun pisang yang digulung. Sekilas bentuk sekubal hampir mirip dengan lepat, namun rasanya berbeda karena cara pembuatannya pun berbeda . . Nah pagi ini mama mimin datang dari pasar bawa #Sekubal , mimin tanya beli nya di mana ?? Di Pasar Untung , Jl. R.A Basyid. . Lapak nya di dekat tukang beras , di samping yang jualan pukis, dekat pintu masuk pasar untung. . Setiap hari emang jualan #sekubal , harga nya yang besar Rp.10.000 Ada juga yang kecil kecil Rp.10.000 dapet 3. . Siapa yang doyan #Sekubal ? . Photo taken using Fujifilm X-A2+XF 27/2.8 Supported by @focusone.id #focusonelampung #focusOneIndonesia . #kulinerlampung #lampungkuliner #khaslampung

A post shared by kulinerlampung -Ale (@kuliner_lampung) on Mar 31, 2017 at 6:05pm PDT

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com