Ian mengungkapkan, penginapan di Sawahlunto sudah memadai kebutuhan wisatawan. Penginapan di sana beragam, mulai darihomestay hingga hotel bintang tiga.
Namun, lanjut Ian, pariwisata Sawahlunto dapat mengandalkan penginapan homestay yang banyak untuk membantu perekonomian masyarakat lokal.
Sementara untuk restoran, diakui bahwa jumlahnya masih sedikit. Bahkan, banyak wisatawan yang akhirnya gagal ke Sawahlunto saat mengetahui sedikitnya restoran.
Oleh karena itu, Ian mengimbau menghimpun berbagai catering atau rumah makan kecil untuk menyediakan makan prasmanan di tempat-tempat wisata Sawahlunto.
"Jadi gak perlu buat restoran besar dan ujung-ujungnya hanya sedikit yang datang," kata Ian.
"Kan kita banyak gedung bersejarah, wisatawan sangat suka seperti ini, merasakan sensasi makan di tempat bersejarah," lanjutnya.
Baca juga: Sejarah Ombilin Sawahlunto, dari Kota Tambang Jadi Situs Warisan Dunia
Strategi lainnya, Ian mengusulkan penyediaan sepeda di tempat-tempat wisata. Menurutnya, pengadaan sepeda sangat menjadi potensi banyaknya wisatawan di Sawahlunto.
"Coba bayangkan mereka akan mengelilingi Sawahlunto, tempat-tempat bersejarahnya. Jadi sediakan sepeda-sepeda tersebut di tempat-tempat strategis," kata Ian.
"Selain wisatawan nikmat bersepeda, masyarakat lokal juga dapat uang dari sepeda itu," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.