Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TRAVEL] Resep Gultik | Cerita WNI Repatriasi di Bandara

Kompas.com - 22/05/2020, 06:30 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

KOMPAS.com - Resep mudah membuat gultik alias gulai tikungan masuk dalam jajaran berita terpopuler Travel Kompas.com pada Kamis kemarin.

Berita populer lainnya adalah virtual tour ke Lombok, daftar enam negara yang akan dibuka kembali untuk turis.

Kemudian, alasan ketupat identik dengan opor ayam saat lebaran serta cerita warga negara Indonesia (WNI) repatriasi di Bandara Soekarno-Hatta.

Untuk lengkapnya, berikut berita terpopuler Travel Kompas.com pada 21 Mei 2020.

Kangen Makan Gultik? Ikuti Resep Gampang Membuat Gulai Tikungan

Gulai Tikungan yang biasanya berada di pinggiran jalan area Blok M kini naik kelas dan masuk di daftar menu sTREATs Restaurant di Ibis Styles Jakarta Tanah Abang.Dok. Ibis Styles Jakarta Tanah Abang. Gulai Tikungan yang biasanya berada di pinggiran jalan area Blok M kini naik kelas dan masuk di daftar menu sTREATs Restaurant di Ibis Styles Jakarta Tanah Abang.
Gultik alias gulai tikungan memang 'ngangenin'. Terkenal berasal dari kawasan Blok M, kamu bisa membuat sendiri gultik di rumah.

Pada sesi #MasakdiRumahAja edisi Senin, 18 Mei 2020 Kompas.com Travel bersama Chef Yoggi Sanjaya dari Ibis Styles Jakarta Tanah Abang menghadirkan demo masak gulai tikungan dan Banoffee melalui Live Instagram @kompas.travel.

"Bahan untuk membuatnya (gultik) sangat mudah, bahannya juga bisa ditemukan di dapur Anda, selain itu juga bisa dibeli di mini market terdekat," papar Chef Yoggi.

"Ada daging, kita pakai tetelan bisa, lalu bahannya juga ada bawang merah, bawang putih, daun bawang dan lain-lain," tambah Yoggi.

Baca selengkapnya di sini.

Virtual Tour ke Lombok, Jelajah Tiga Gili dan Gunung Rinjani

Ilustrasi Segara Anak.SHUTTERSTOCK Ilustrasi Segara Anak.
Meski di rumah saja, kamu bisa main ke Lombok dalam rangka tur virtual di tengah pandemi virus corona.

Bukan hanya berkunjung ke Tiga Gili dalam satu waktu, kamu juga bisa mendaki Gunung Rinjani melalui daftar 7 tempat wisata di Lombok yang telah Kompas.com rangkum, Rabu (20/5/2020).

Adapun tujuh tempat tersebut, mulai dari Air Terjun Mangku Sakti, Taman Narmada, Danau Segara Anak, Gili Trawangan, Gili Meno, Gilir Air hingga Gunung Rinjani.

Baca selengkapnya di sini,

Daftar 6 Negara yang Akan Dibuka Kembali untuk Turis, dari Spanyol sampai Selandia Baru

Ilustrasi Spanyol.PIXABAY Ilustrasi Spanyol.
Usai melalui lockdown selama beberapa bulan, para petinggi Eropa tengah bersiap untuk mencabut sebagian pembatasan perjalanan terkait virus corona.

Menurut The Washington Post, Rabu (20/5/2020), hal tersebut dilakukan guna memungkinkan pariwisata dimulai kembali secara berhati-hati.

“Pesan kami adalah kami akan memiliki musim pariwisata pada musim panas ini. Meskipun dengan langkah keamanan dan keterbatasan,” kata Economic Affairs Commisioner Uni Eropa (UE) Paolo Gentiloni pekan lalu kepada BBC, mengutip The Washington Post.

Langkah-langkah UE tersebut termasuk memperbarui protokol kesehatan bagi hotel dan angkutan umum, serta memperluas pelacakan kontak antara negara-negara anggota.

Baca selengkapnya di sini.

Cerita WNI Repatriasi, Minim Informasi Protokol Kesehatan di Bandara

Penumpang saat tiba di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (12/5/2020). PT Angkasa Pura II mengeluarkan tujuh prosedur baru bagi penumpang penerbangan rute domestik selama masa dilarang mudik Idul Fitri 1441 H di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Penumpang saat tiba di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (12/5/2020). PT Angkasa Pura II mengeluarkan tujuh prosedur baru bagi penumpang penerbangan rute domestik selama masa dilarang mudik Idul Fitri 1441 H di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Terkait prosedur pemulangan Warga Negara Indonesia (WNI) dari luar negeri ternyata masih menimbulkan tanda tanya.

Pemerintah memang telah mengeluarkan peraturan bahwa maskapai boleh kembali terbang dengan catatan membawa penumpang khusus, salah satunya repatriasi WNI.

Kendati demikian, belum ada sosialisasi yang jelas kepada WNI di luar negeri terhadap prosedur pemulangan itu.

Seorang WNI bernama Soraya membagikan kisahnya kepada Kompas.com, setelah ia bersama suami dan kedua anaknya berusia 6 tahun dan 9 bulan itu dikarantina selama enam hari di Asrama Haji Bekasi.

"Soal proses pemulangan, kami yang landing di 13 Mei itu, enggak ada satupun yang tahu soal peraturan baru yang berlaku baru di hari itu, yaitu setelah rapid tetap wajib karantina dan swab," kata Soraya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/5/2020).

Baca selengkapnya di sini.

Kenapa Ketupat Identik dengan Opor Ayam Saat Lebaran? Ternyata Ini Maknanya...

Ilustrasi ketupat dan opor ayam, hidangan khas Lebaran di Indonesia. SHUTTERSTOCK/ODUA IMAGES Ilustrasi ketupat dan opor ayam, hidangan khas Lebaran di Indonesia.
Saat Lebaran di Indonesia, dua sajian yang mungkin tidak pernah terlewat ada di meja makan adalah ketupat dan opor ayam.

Mungkin sebagian dari kita terkadang bertanya-tanya, kenapa ketupat sering kali dihidangkan dengan opor ayam terutama saat Lebaran di Indonesia?

Perpaduan ketupat dan opor ayam ternyata tak hanya sekadar cocok dari rasa saja, tapi ada kisah yang lekat dengan kebiasaan masyarakat Nusantara, membuat kedua hidangan ini seakan tak terpisahkan.

Menurut Travelling Chef Wira Hardiansyah, keterkaitan ketupat dan opor ayam ini ternyata berhubungan dengan kebiasaan orang Nusantara yang disebut ‘otak atik gathuk’ atau mencocokkan sesuatu sebagai tanda pengingat.

Baca selengkapnya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com