Kawasan Borobudur, tutur Zaenal, memiliki 20 desa yang tengah bergeliat guna menikmati limpahan kunjungan wisatawan Candi Borobudur.
Masing-masing desa tersebut memiliki obyek wisata tersendiri yang bisa dinikmati calon wisatawan. Saat ini, Zaenal mengatakan bahwa mereka sedang mempersiapkan obyek wisata tersebut.
“Ada beberapa desa yang kemarin melengkapi untuk obyek wisatanya. Jadi potensi-potensi yang ada ini coba kita kembangkan,” ujar Zaenal.
Baca juga: Bakal Seperti Apa Wisata Candi Borobudur di Era New Normal?
Alternatif liburan saat era new normal
Masyarakat diimbau untuk menghindari tempat yang ramai guna mencegah penularan virus corona (Covid-19).
Hal ini, tutur Zaenal, membuat preferensi liburan masyarakat bergeser ke alternatif liburan yang tidak banyak orang.
“Maka dari itu, wisata alam di pasca-pandemi sifatnya lebih fresh dan healthy. Untuk itu kami di Pemkab Magelang sudah melakukan persiapan-persiapan itu,” kata Zaenal.
Zaenal menuturkan, pihaknya sudah menyiapkan tujuh prinsip dasar protokol kesehatan bagi tempat wisata sehingga wisatawan tidak perlu khawatir untuk berkunjung.
Adapun beberapa protokol kesehatan yang dimaksud adalah pemeriksaan suhu tubuh, kewajiban penggunaan masker, dan mematuhi aturan jaga jarak.
“Semua kita harap untuk bisa patuhi protokol kesehatan yang ada di wilayah kami,” pungkas Zaenal.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.