Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Wisata Penglipuran Bali Belum Buka, Tiket Pakai Sistem Barcode

Kompas.com - 10/07/2020, 07:16 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Desa wisata Penglipuran yang ada di Bangli, Bali dikenal sebagai salah satu desa wisata terbersih dan terbaik atau green destination dari Sustainable Destinations Top 100 versi Green Destinations Foundation.

Desa ini pun kerap menjadi salah satu tempat wisata di Bali. Namun, karena pandemi Covid-19, Desa Penglipuran masih tutup untuk kunjungan umum hingga kini.

Menurut Managing Director Desa Penglipuran Bali, I Nengah Moneng, saat ini pihaknya tengah menyiapkan protokol kesehatan new normal untuk menyambut kembali wisatawan.

Baca juga: Kenapa Desa Penglipuran Bisa Sukses Dapat Penghargaan Internasional?

"Desa Wisata belum dibuka, masih menunggu verifikasi dari pemerintah daerah dan persetujuan desa adat," kata Moneng saat dihubungi Kompas.com, Kamis (9/7/2020).

Lanjut dia, berbagai persiapan yang dilakukan Desa Penglipuran di antaranya melatih petugas, mengadakan pelengkapan alat atau fasilitas, pengadaan thermo gun dan lainnya.

Festival Penglipuran Village (PVF) 2019, Desa Penglipuran, Bangli, Bali.Dok. Kemenparekraf Festival Penglipuran Village (PVF) 2019, Desa Penglipuran, Bangli, Bali.

Perihal pelengkapan alat atau fasilitas, ia menyebut Desa Penglipuran kini tengah melakukan perbaikan pada toilet agar lebih nyaman dipakai wisatawan nantinya.

"Kami juga buat sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat desa terkait protokol kesehatan new normal," ujarnya.

Selain itu, ia menjelaskan nantinya pada saat Desa Penglipuran boleh dibuka kembali, akan diterapkan sistem pembayaran tunai dan non tunai.

Baca juga: Penglipuran, Desa Wisata Bali dengan Sederet Penghargaan

Artinya, pengunjung juga didorong untuk melakukan pembayaran tiket masuk desa dengan cara non tunai melalui sistem barcode.

"Akan ada pembayaran non tunai juga, bekerja sama dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali. Jadi nantinya pengunjung bisa menscan barcode saja untuk membayar," terangnya.

Menurutnya, metode pembayaran non tunai juga dianjurkan karena akan mengurangi kontak fisik seperti yang dianjurkan dalam protokol kesehatan Covid-19.

Wisatawan di Desa Penglipuran, Kabupaten Bangli, Bali.JOKO DWI CAHYANA Wisatawan di Desa Penglipuran, Kabupaten Bangli, Bali.

"Dari segi kesehataan lebih baik non tunai. Kalau sudah biasa dengan non tunai lebih mudah non tunai," jelasnya.

Baca juga: Hotel Terbaik Dunia Ada di Bali

Pemerintah Provinsi Bali mulai hari ini, Kamis (9/7/2020) mulai membuka pariwisata untuk masyarakat lokal. Pembukaan ini merupakan tahap pertama tatanan kenormalan baru di Bali.

Meski demikian, Desa Penglipuran diakui Moneng belum membuka desanya untuk pariwisata lokal.

"Kami belum membuka Desa Penglipuran, masih menunggu verifikasi dari pemerintah daerah dan persetujuan Desa Adat," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com