JAKARTA, KOMPAS.com – Berkembangnya kawasan wisata Baduy di Banten membuat daerah tersebut jadi pilihan wisatawan.
Di sisi lain, menurut laporan BBC Indonesia yang dikutip Kompas.com, meningkatnya kunjungan wisatawan membuat sampah plastik semakin meningkat.
Mulai dari botol minuman kemasan, bungkus plastik makanan ringan, hingga sedotan. Namun, apakah benar kawasan wisata Baduy tercemar sampah plastik?
“Wisatawannya kurang peduli lingkungan meski pihak Baduy sudah menyiapkan tempat sampah,” kata Marketing and Sales Bantamtraveler, Deri Hermawan, kepada Kompas.com, Kamis (9/7/2020).
Baca juga: Baduy Tercemar Sampah Plastik
Deri menuturkan, di sepanjang jalur yang kerap dilalui wisatawan, banyak sekali tempat sampah yang terbuat dari bambu atau karung.
Kendati demikian, berdasarkan pengalamannya membawa wisatawan ke sana, hanya segelintir orang saja yang membuang sampah pada tempatnya.
Senada dengan hal tersebut, CEO Kili Kili Adventure, Bima Pangarso, mengakui kawasan wisata Baduy tercemar sampah plastik, tetapi hanya Baduy luar saja yang mengalaminya.
“Sampah plastik lebih banyak di Baduy luar. Kalau di dalam, bahkan puntung rokok pun diambil. Baduy dalam sepengetahuan saya bersih,” ujar Bima.
Menurut Deri, sampah plastik banyak terlihat menumpuk di beberapa pinggiran kali. Sepanjang jalanan pun terlihat sampah bekas makanan ringan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.