Hal ini juga akan ditemui di Kraton Surakarta seperti adanya pasar, alun-alun dan masjid Agung yang letaknya dekat Kraton.
"Jadi pas datang itu, wisatawan langsung eksplor di hari pertama, malamnya itu ada wisata kuliner sama menikmati performance misalnya menonton pertunjukan wayang," kata Singgih.
Hari kedua
"Hari kedua itu biasanya tidak penuh, ada sesi setengah hari yang bisa dipakai untuk free time seperti berburu oleh-oleh," kata Singgih.
Baca juga: Wisata Pantai di Yogyakarta, Kunjungi Pantai-pantai Gunungkidul
Paket wisata singkat ini menurut dia sudah dipasarkan ke Asosiasi perjalanan wisata seperti ASITA.
Wisatawan dapat bebas memilih paket wisata yang ditawarkan oleh Dinas Pariwisata DIY. Terdapat paket wisata lainnya seperti 3 hari 2 malam.
"Sebelum berwisata, tentu wisatawan harus daftar dulu lewat aplikasi Jogja Pass dan Visiting Jogja. Dua platform ini nantinya akan memandu jalannya wisatawan di era adaptasi baru ini," jelasnya.
Untuk proyek paket wisata berikutnya, jelas Singgih, Dinas Pariwisata DIY akan mengembangkan paket wisata Mataram Islam.
Baca juga: Taman Jati Larangan, Tempat Wisata Terbaru di Bantul Yogyakarta
Ia mengatakan, paket wisata ini menarik untuk mengajak wisatawan mengenal asal muasal Kraton Yogyakarta hingga Perjanjian Giyanti.
"Nanti wisatawan akan diajak menyusuri jejak Mataram Islam di Yogyakarta seperti Pleret, Kerto, kemudian Kota Gede. Nah ini yang menjadi proyek berikutnya seperti itu. Kontennya masih banyak, cuma bagaimana meramu dalam sebuah paket wisata yang menarik," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.